View Full Version
Sabtu, 17 May 2014

Sinetron 'Ganteng-Ganteng Serigala' dan 9 Judul Lain dilarang Tayang KPI

JAKARTA (voa-islam.com) - Komisi Penyiaran Indonesia merilis data beberapa judul tayangan tv yang dinilai melanggar dan tidak memberikan pendidikan kepada rakyat Indonesia.

Sejak 11 April 2014, KPI telah melakukan evaluasi program sinetron dan FTV yang disiarkan dalam rangka melakukan pembinaan. KPI menerima aduan lebih dari 1600 judul acara tv sepanjang tahun 2013 hingga April 2014. Jenis pengaduan masyarakat terhadap program sinetron dan FTV yang dianggap meresahkan, membahayakan pertumbuhan fisik dan mental anak serta mempengaruhi perilaku kekerasan terhadap anak.

Beberapa production house (PH) yang memproduksi program-program tayangan yang dinilai melanggar tersebut, namun masuh menemukan sejumlah pelanggaran terhadap UU Penyiaran serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).

KPI mencatat jenis pelanggaran tersebut meliputi:

1) Tindakan bullying (intimidasi) yang dilakukan anak sekolah.
Kekerasan fisik seperti memukul jari dengan kampak, memukul kepala dengan balok kayu, memukul dengan botol beling, menusuk dengan pisau, membanting, mencekik, menyemprot wajah dengan obat serangga, menendang, menampar dan menonjok.

2) Kekerasan verbal seperti melecehkan kaum miskin, menghina anak yang memiliki kebutuhan khusus (cacat fisik), menghina orang tua dan Guru, penggunaan kata-kata yang tidak pantas “anak pembawa celaka, muka tembok, rambut besi, badan batako”.

3) Menampilkan percobaan pembunuhan.

4) Adegan percobaan bunuh diri.

5) Menampilkan remaja yang menggunakan testpack karena hamil di luar nikah.

6) Adanya dialog yang menganjurkan untuk menggugurkan kandungan.

7) Adegan seolah memakan kelinci hidup.

8) Menampilkan seragam sekolah yang tidak sesuai dengan etika pendidikan.

9) Adegan menampilkan kehidupan bebas yang dilakukan anak remaja, seperti merokok, minum-minuman keras dan kehidupan dunia malam.

10) Adegan percobaan pemerkosaan.

11) Konflik rumah tangga dan perselingkuhan.

12) Adapun program sinetron dan FTV kerap menggunakan judul-judul yang sangat provokatif dan tidak pantas, seperti:

  - Sumpah Pocong Di Sekolah,

  - Aku Dibuang Suamiku Seperti Tisu Bekas,

  - Mahluk Ngesot,

  - Merebut Suami Dari Simpanan,

  - 3x Ditalak Suami Dalam Semalam,

  - Aku Hamil Suamiku Selingkuh,

  - Pacar Lebih Penting Dari Istri,

  - Ibu Jangan Rebut Suamiku,

   - Istri Dari Neraka aka Aku Benci Istriku.

Dengan tayangan tak mendidik demikian yang dirilis KPI dan menyatakan 10 sinetron dan FTV dinilai bermasalah dan tidak layak tonton.

1. Sinetron Ayah Mengapa Aku Berbeda
2. Sinetron Pashmina Aisha
3. Sinetron ABG Jadi Manten
4. Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala
5. Sinetron Diam-Diam Suka
6. Sinema Indonesia
7. Sinema Akhir Pekan
8. Sinema Pagi
9. Sinema Utama Keluarga
10. Bioskop Indonesia Premier

Waspada! Mind Control Kartel Media Yahudi & Penguasa Racuni Iman

JAKARTA (voa-islam.com) Sahabat Voa-islam, sebagai pembina rumah tangga dan pendidik putera puteri generasi Islam masa datang harus pandai dalam menyikapi maraknya Mo-Limo.

Mo-Limo hadir bukan tanpa alasan, ada gerakan #kartelmedia yahudi yang menguasai 96% jaringan media di seluruh dunia, Mo-limo terus di pasarkan melalui jaringan mereka.

Bahkan penelitian HerbertKrugman menyatakan bahaya #kartelmedia di televisi, orang tua harus mewaspadai apa yang disebut program #MindControl -Pengendalian Pikiran.

 

Dari penelitian HerbertKrugman dapat dilihat bagaimana dampak menonton televisi meskipun hanya 30 detik namun efeknya akan mengubah dominasi gelombang Beta (analitis / kesadaran) menjadi gelombang Alfa (tidak kritis / mudah di arahkan)

Sebagai orang tua, sejenak anda bayangkan kalo anak anda nonton bioskop selama 90 menit atau konser musik selama 2 jam? Atau banyak remaja dan pria paruh baya menghabiskan berjam-jam di depan layar komputer untuk melihat situs porno! Bisa anda bayangkab bagaimana menurunnya sikap atau apatisnya mereka pada isu-isu keagungan akhlak Islam?

Akhirnya stigma fitnah yang dibangun justru menguntungkan pihak lawan agar publik tidak usah berpikir neko-neko, cukup duduk manis nonton TV nya sambil mengucapkan prihatin.

Tak hanya televisi, kita perlu filter yang baik dan melakukan pendampingan pada tayangan video di youtube bahkan sampai ke aplikasi game atau apps lainya di bb, android dan ipad anak-anak kita.

- See more at: http://www.voa-islam.com/read/article/2013/10/27/27332/waspada-mind-control-kartel-media-yahudi-penguasa-racuni-iman/#sthash.eFBHvlqk.dpuf

Waspada! Mind Control Kartel Media Yahudi & Penguasa Racuni Iman
Menurut penelitian HerbertKrugman menyatakan bahaya #kartelmedia di televisi, orang tua harus mewaspadai apa yang disebut program #MindControl dan pengendalian pikiran.

Dari penelitian HerbertKrugman dapat dilihat bagaimana dampak menonton televisi meskipun hanya 30 detik namun efeknya akan mengubah dominasi gelombang Beta (analitis / kesadaran) menjadi gelombang Alfa (tidak kritis / mudah di arahkan)

Sebagai orang tua, sejenak anda bayangkan kalo anak anda nonton bioskop selama 90 menit atau konser musik selama 2 jam? Atau banyak remaja dan pria paruh baya menghabiskan berjam-jam di depan layar komputer untuk melihat situs porno! Bisa anda bayangkab bagaimana menurunnya sikap atau apatisnya mereka pada isu-isu keagungan akhlak Islam?

Akhirnya stigma fitnah yang dibangun justru menguntungkan pihak lawan agar publik tidak usah berpikir neko-neko, cukup duduk manis nonton TV nya sambil mengucapkan prihatin.

Tak hanya televisi, kita perlu filter yang baik dan melakukan pendampingan pada tayangan video di youtube bahkan sampai ke aplikasi game atau apps lainya di bb, android dan ipad anak-anak kita.

KPI dengan tegas menyatakan agar segera dilakukan perbaikan dan meminta para orang tua mengawasi dan memilihkan tayangan yang tepat. KPI juga akan memberikan sanksi kepada lembaga penyiaran yang melakukan pelanggaran dalam program-program tersebut.

“Kami meminta pertanggungjawaban pengelola televisi yang meminjam frekuensi milik publik agar tidak menyajikan program-program yang merusak moral anak bangsa,” demikian pernyataan KPI. [adivammar/brbs/voa-islam]


latestnews

View Full Version