View Full Version
Jum'at, 12 Jul 2019

Ajarkan ke Anak Cowok, “Ibumu Tanggung Jawabmu”

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Anak lelaki itu yang harus bertanggung jawab terhadap ibunya. Jika dia sudah berkeluarga, maka di samping bertanggung jawab terhadap nafkah istri dan anaknya, ia juga berkewajiban terhadap ibunya.

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “siapakah yang paling berhak terhadap seorang wanita?” Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab, “suaminya”. [tentunya ketika sudah menikah].

Aisyah bertanya lagi, “siapakah yang paling berhak terhadap seorang laki-laki?” beliau menjawab, “ibunya.” (HR. Muslim)

Seorang laki-laki mempunyai kewajiban untuk menafkahi diri sendiri, istrinya, dan juga ibunya. Betul, kebutuhan diri sendiri, istri, dan anak haruslah didahulukan. Namun jika semua sudah tercukupi, maka ia wajib memenuhi kebutuhan ibunya.

Dalam Islam, ibu memiliki keutamaan yang sangat besar. Derajatnya 3 kali dibandingkan ayah, di hadapan anak lelakinya.

Dikisahkan ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan bertanya, “Siapakah orang yang paling berhak untuk aku berbuat baik kepadanya, wahai Rasulullah?

Beliau menjawab, “Ibumu.”

Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?”

Beliau jawab, “Ibumu.”

Ia bertanya ketiga kalinya, “Lalu siapa?”

Beliau jawab, “Ibumu.”

Ia bertanya yang keempat kalinya, “Lalu siapa?”

Beliau jawab, “bapakmu.” (HR. Al-Bukhari)

Karenanya, ajarkan kepada anak lelaki untuk memperhatikan ibunya. Bagi ayah, hendaknya memberikan teladan kepada anak-anaknya dalam memuliakann ibu kandungnya dan juga memperhatikan istrinya atau ibu dari anak-anaknya.

Lebih bagus lagi tambahkan kisah-kisah teladan orang-orang shalih terdahulu yang menjadi mulia karena memuliakan ibunya.

Ajarkan kepada anak laki-laki bahwasanya Islam mewajibakan atas dirinya untuk memperhatikan ibunya selepas ia menikah dan memiliki keluarga.

Hendaknya ia mencari istri sholehah yang memahami tanggungjawab suami terhadap ibunya dan berusaha membantu suaminya dalam ketaatan. Baarakallahu fiiku. [PurWD/voa-islam.com]

  • Disadur dari buku “Metodologi Pendidikan Islam yang Diterapkan Barat dalam Pendidikan Dasar”, Ustadzah Nia Nuraeni Gustini, Lc., M.A.

latestnews

View Full Version