View Full Version
Sabtu, 28 Sep 2019

Nikah Muda, Why Not?

Oleh: Natasya

Sahabat muslimah voa-islam yang dirahmati Allah, kali ini kita akan membahas tentang nikah muda. Di zaman sekarang, nikah muda itu kalah vote dibandingin pacaran. Why? Karena remaja sekarang banyak yang berpikiran bahwa nikah muda itu ribet!

Yaiyalah. Kalau udah nikah, pasti bakalan repot. Apalagi kalau nikah sambil kuliah. Duh, udah harus ngladenin dosen yang galaknya minta ampun, pulang ke rumah masih harus ngelayanin suami, beres-beres rumah, ngurusin anak, ngerjain tugas kampus, dan semesta alasan ribet lainnya. Di sisi lain, kita manusia yang punya nafsu. Ada rasa suka sama lawan jenis, ketertarikan sama lawan jenis, dan lain-lain. Kalau suruh nikah, pasti nolak karena belum siap. Akhirnya pacaran menjadi solusi. Hish, ajaran siapa tuh, solusinya kok pacaran.

Di Islam kan nggak ngajarin kayak gitu. Apalagi pacaran ala zaman now itu udah nggak bisa disebut pantas, guys. Habisnya, nih, banyak banget anak-anak SD khususnya, SMP, SMA, yang kalau pacaran, tuh, anti-mainstream, deh. Dari cara manggil pasangannya aja udah berlagak dewasa. Mama, Papa, Abi, Ummi. Astaghfirullah... Kalau dari cara manggil aja udah kayak gitu, apalagi kelakuannya. Yakin, deh, bisa-bisa kebablasan, tuh. Naudzubillah.

Apa sih keuntungan dari pacaran itu sendiri? kepuasan batin? Halah, omong kosong, itu. Malah menekan batin, dan bikin stres sih, iya. Bukti? Lihat aja. Hamil duluan, yang hamilin nggak mau tanggungjawab. Yang dihamilin bingung luntang-lantung bawa perut yang membuncit sambil menangis penuh penyesalan. Bahkan nggak sedikit yang saking stresnya, nih, nekat nggugurin kandungan, and nekat bunuh diri. Duh, dosanya kan jadi berlipat-lipat. Astaghfirullah. Miris kan? Hiks.

Baru-baru ini, ada beberapa remaja SMP melakukan pernikahan dini. Salah satunya yang bikin geger, nih, dua anak remaja yang berinisial IR dan ZA. Iya, yang diundang di acara Hitam Putih itu. Awal kisah mereka adalah, ketika mereka bertemu di pasar malam. Pandangan pertama awal aku berjumpa.. lalalal... (eh, malah nyanyi. Fokus! Fokus!) Setelah itu, barulah saling Whatsapp. Dan, ternyata mereka menyatakan akan menikah. Jedder!

Alasan mereka ingin segera menikah karena ingin menghindari dosa dan perzinaan. Kata sang Ibu ZA, bahwa mereka sering ketemuan, malem-malem lagi. Ibunya udah ngelarang, tapi dua anak ABC eh, ABG, ding, nekat mau ketemu. Akhirnya neneknya saranin buat nikahin mereka berdua aja. Awalnya kedua pihak keluarga nggak setuju. Cuman, ya, mau gimana lagi, dua anak ini udah dimabuk cinta. Jadi direstuin aja, deh. Tapi walaupun pernikahan mereka akhirnya dibatalkan karena tidak disetujui oleh KUA.

Dalam acara Hitam Putih saat itu juga membahas tentang bahayanya menikah di usia dini secara kesehatan. Salah satunya, wanita usia 10-14 tahun memiliki risiko lima kali lebih besar untuk meninggal saat hamil dan persalinan daripada wanita usia 20-24 tahun. Pernikahan seharusnya dilakukan karena pasangan telah siap secara psikologis, emosional, fisik, serta finansial.

Okelah, guys. Daripada pacaran, pernikahan dini menjadi solusi agar tidak mendekati zina. Sebagaimana Allah telah ungkapkan dalam firmannya di Surat Al-Isra’ ayat 32:

 وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“ Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”

Tapi, gusys. Nikah sih, nikah. Pertanyaannya, apakah kita sudah siap secara lahir dan batin dalam menikah? Dalam Islam emang nggak melarang kita nikah umur berapa pun. Tapi Islam memberikan tanggung jawab dalam pernikahan. Tanggung jawab sebagai Ibu yang melayani suami dan mendidik anak, dan tanggung jawab suami dalam menafkahi keluarganya. Masalahnya, sudah siapkah kita dengan semua itu? Kalau sudah siap, bagus. Silakan menikah muda. Bila belum siap, maka persiapkan dulu dengan belajar yang rajin baik ilmu agama maupun ilmu rumah tangga. 

Tahan nafsu dengan puasa dan yang pasti, tundukkan pandangan. Banyak-banyak dzikrullah agar syaitan tak punya celah untuk mengajak mendekati zina. So, bukan nikah mudanya yang bermasalah tapi sejauh mana kematangan tiap individu untuk membekali diri. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

 


latestnews

View Full Version