View Full Version
Rabu, 23 Oct 2019

Inilah 6 Tips agar Anak Tak Jadi Korban Gawai

 

Oleh : Dila Retta

Setelah mengetahui banyaknya kasus gangguan mental akibat gawai, orang tua hendaknya jangan abai. Bukan hanya ancaman akan gangguan kejiwaan, perihal konten di dalamnya pun wajib di risaukan. Karena tak ada batasan dalam penjelajahan.

Dalam hal ini, orang tua hendaknya turut ambil peran untuk pengawasan, agar anak tak kebablasan. Betapa banyak saat ini, anak yang jauh dari pemahaman agama. Mereka tumbuh menjadi pribadi brutal, tak lagi memiliki adab dan moral, karena efek gawai yang mereka mainkan.

Sebagai orang tua, pendidikan anak adalah tanggung jawab terbesar. Bukan hanya karena akan dimintai pertanggungjawaban, tapi pendidikan juga penting untuk membentuk karakter anak yang diimpikan. Sebagimana yang pernah dikatakan oleh Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma, “Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.”(Tuhfah al Maudud hal. 123)

Lantas, apa yang harus dilakukan?

  1. Bekali anak dengan pemahaman agama

Memberikan pemahaman tentang agama sangatlah penting. Ini merupakan hal utama dan PR terbesar bagi setiap orang tua, karena agama adalah pondasi segalanya.

Hal ini telah disebutkan Allah dalam firman-Nya: “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah...” [QS.Ali Imron: 103]

Jelaskan pula kepada anak, jika kelak setiap hal akan dimintai pertanggungjawaban. Semata bertujuan, agar mereka tidak sembarangan mengakses konten yang tanpa batasan.

  1. Berikan pemahaman kepada anak tentang gadget yang mereka mainkan

Dalam hal ini, yang dimaksudkan adalah pemahaman tentang dampak yang ditimbulkan, dan konten-konten apa saja yang tidak boleh di mainkan.

Dalam kaidah fikih disebutkan,

الوَسِيْلَةُلَهَاأَحْكَامُالمَقَاصِدِ

“Hukum sarana itu tergantung pada tujuannya.”

Jika kita berikan fasilitas gadget kepada anak, arahkanlah kepada hal-hal yang bermanfaat. Cegahlah mereka untuk mengakses hal-hal yang akan menjerumuskan pada maksiat,

  1. Batasi waktu anak dalam penggunaan gawai

Hal ini dapat dilakukan, dengan cara memberikan gadget anak pada waktu-waktu tertentu saja. Misal, setelah sholat ashar sampai menjelang maghrib dan setelah sholat maghrib sampai masuk waktu sholat isya’. Jelaskan dan berikan pengertian perlahan kepada mereka, agar mereka juga paham jika ada hal dan kewajiban yang lebih penting untuk dilakukan.

  1. Perbanyak waktu untuk berinteraksi langsung dengan anak

Agar anak tak menjadi korban gawai, kenalkan mereka dengan permainan nyata yang melibatkan langsung kehadiran orang tua.

Cara lain yang dapat dilakukan adalah, dengan mengajak mereka mengenal alam. Selain dapat mencegah anak dari kecanduan terhadap gawai, hal ini juga dapat memberikan pengajaran kepada mereka, untuk lebih mengenal Allah sebagai Tuhannya. Sebagaimana yang telah tertulis dalam firman-Nya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal.” [QS.Ali Imron: 190]

  1. Awasi anak ketika bermain gawai

Jangan pernah biarkan anak bermain gawai sendiri tanpa pengawasan. Karena, hal ini dapat menjadikan mereka cenderung lebih berani menjalajahi konten-konten, sesuai dengan yang ingin diketahui.

Hendaknya setiap orang tua memiliki kesadaran, jika rasa keingintahuan anak itu sangat besar, terutama di masa-masa tumbuh kembangnya.

  1. Temukan passion anak dan ajak mereka mengasah potensinya

Mengetahui passion anak sangatlah penting bagi orang tua. Hal ini bertujuan, agar kita dapat lebih mengarahkan anak kemana tujuan selanjutnya.

Dan ketika sudah mengetahui, ajaklah mereka untuk mengasah potensi yang dimiliki. Sediakan waktu yang cukup, agar kemampuan mereka semakin terasah. Dari kesibukan inilah, waktu mereka untuk bermain gawai pun berkurang.

Nah, itu tadi beberapa tips yang dapat dilakukan, agar anak tidak jadi korban gawai. Dalam hal ini, peran orang tua adalah hal utama ya...

Bagimanapun juga, anak adalah tanggung jawab orang tua. Memberi pengawasan di era kebebasan seperti saat ini, sangatlah penting dilakukan agar anak tak salah jalan. Sedangkan dalam gawai sendiri, banyak hal rawan yang dapat menjerumuskan seseorang dalam kemaksiatan. Bukankah Allah telah memerintahkan, agar kita menjaga keluarga dari neraka? Dalam firman-Nya disebutkan :

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” [QS.At-Tahrim: 6]

Wallu’alam bishawab. (rf/voa-islam.com)

 


latestnews

View Full Version