View Full Version
Senin, 09 Dec 2019

Kisah Rasulullah Bertepuk Sebelah Tangan

 

Oleh:

Lutfiah Fajrianti

Mahasiswi STEI SEBI

 

SOSOK Nabi Muhammad SAW dengan budi pekertinya yang luhur, kecerdasan yang melebihi area jenius dan tak di ragukan lagi ia merupakan manusia mulia kekasih Allah. Tentunya ia merupakan idaman di kalangan perempuan.

Namun, tahukah bahwa Rasulullah pernah ditolak oleh seorang perempuan mulia yang di cintainya? Bahkan hingga dua kali. Siapakah dia? Dia adalah Fakhitah binti Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim atau dikenal dengan sebutan Ummu Hani. Bagaimana bisa seorang Ummu Hani dengan berani menolak cinta Rasulullah? Dan seberapa mulia kah perempuan ini sampai Rasulullah melamarnya dua kali? Tentu ini memancing keingintahuan kita tentang sosok mulia ini.

Fakhitah binti Abi thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim. Dari namanya saja kita sudah mengenal bahwa Fakhitah atau Ummu Hani ini adalah kerabat dekat dengan rasulullah SAW. Ia adalah putri paman Rasulullah yaitu Abu Thalib. Abu Thalib adalah paman yang merawatnya setelah kepergian kakek rasulullah yaitu Abdul muthalib. Abu Thalib sangat mencintai rasulullah, ia merawatnya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Sehingga Rasulullahpun sangat mencintai dan menyayangi beliau. Tak hanya beliau, Rasulullah juga mencintai sepupu-sepupunya. Salah satunya putri Abu Thalib bernama Fakhitah. Fakhitah adalah cinta pertama Rasulullah sebelum masa kenabian beliau.

Diriwayatkan dalam sebuah hadist, sebelum masa kerasulan Nabi Muhammad SAW. Beliau melamar Fakhitah bin Abu Thalib. Namun lamarannya ditolak sang paman karena ia telah di jodohkan dengan seorang bernama Hubayra bin Abi Wahb. Dengan tujuan menjaga hubungan persaudaraan antara Bani Abu Thalib dan Bani Makhzum.

Dari hasil pernikahannya dengan Hubayra, ia memiliki 4 anak dan yang paling tua bernama Hani. Sehingga ia di kenal dengan panggilan Ummu Hani.

Ketika terjadi Fathul Mekkah, Ummu Hani dan ke empat anaknya masuk islam. Namun, sang suami enggan bersyahadat dan meninggalkan mereka di Mekkah.

Mendengar kejadian yang dialami Fakhitah, Rasulullah bermaksud melamar kembali Fakhitah. Namun, lagi-lagi Fakhitah menolak kembali lamaran sesosok manusia mulia yaitu Rasulullah SAW. Dengan alasan ia sudah tua dan mempunyai banyak anak yang harus ia didik dengan sebaik-baiknya, sedangkan amanah yang ia tanggung akan semakin besar jika sampai menikah dengan seorang Rasul Allah yang mulia. Mendengar alasan Fakhitah tersebut Rasulullah Bersabda:

“Sebaik–baik wanita yang menunggangi unta adalah wanita Quraisy, mereka paling menyayangi anak yatim saat kecil dan paling menjaga (harta) milik suami.” ( HR. Bukhari no 5082 )

Sungguh betapa Mulianya seorang Ummu Hani ini, ia lebih memilih fokus mendidik anak-anaknya ketimbang hawa nafsunya. Tentunya kisah ini menjadi tamparan untuk beberapa ibu yang lebih memilih mengikuti hawa nafsu dan meninggal tugas pokoknya sebagai Ibu dari anak-anaknya. Tak sedikit dengan mudahnya meminta cerai hanya karena ada suatu masalah tanpa berpikir panjang dan akhirnya menelantarkan anak-anaknya tanpa ada pendidikan sedikitpun. Wallahu'alam bishawab.*


latestnews

View Full Version