View Full Version
Kamis, 12 Dec 2019

Inilah 3 Waktu Terbaik Menasehati Anak

 

Oleh: Ummu Kautsar

Ada yang bilang, anak itu bagai kertas putih. Orangtuanyalah yang mengisi setiap lembar pertama hidupnya. Tapi, ada juga yang bilang anak itu terlahir sesuai fitrahnya. Fitrah iman dan islam. Yang pasti, orangtuanya berperan besar dalam mendidik anaknya. Sebagaimana sabda Rasulullah,  "Setiap anak dilahirkan atas fitrah, kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani" (HR.Thabrani).

Di tahun-tahun awal kehidupannya, orangtua punya peran besar menanamkan pondasi keimanan yang kokoh. Mengenalkan dengan Allah, sosok sang Pencipta yang Maha Hebat. Mencintai kitab suci Al qur'an, senang dan terbiasa mendengarkan, juga melantunkannya. Meneladani dan merindu sosok Rasulullah saw, dan rukun iman yang lainnya.

Di beberapa tahun awal kehidupannya, anak butuh diisi akalnya dengan ilmu yang benar. Agar tak terisi dengan yang salah, menghantarkan pada maksiat dan dosa. Tak berhenti di awal tahun kehidupan, tapi peran besar orangtua terus berpengaruh pada tahun-tahun setelahnya. Mendidik anak adalah sebuah proses panjang, butuh kesabaran dan ketelatenan. Terasa sulit, namun, Allah yang sudah menitipkan buah hati pada kita pasti menakar kita bisa membimbing buah hati titipan Allah ini.

Memberi nasihat adalah salah satu cara yang bisa digunakan orangtua untuk membekali anak-anaknya, selain dengan keteladan tentunya. Dalam buku Prophetic Parenting,  Rasulullah saw mencontohkan ada tiga waktu terbaik yang bisa kita pakai untuk menasehati anak kita.

1. Saat sedang makan

Waktu bersantap usahakan menjadi salah satu waktu berkumpulnya seluruh anggota keluarga, paling tidak saat makan pagi atau makan malam. Berbincang ringan sambil menyelipkan nasihat dan mengajarkan adab makan bisa dilakukan pada saat makan. Jangan sampai pada waktu ini orangtua khususnya malah sibuk sendiri dengan smartphonenya.

2. Saat dalam perjalanan

Perasaan senang saat perjalanan menjadi salah satu alasan waktu ini baik untuk kita menasehati anak-anak. Tak perlu melakukan perjalanan jauh. Sekedar berjalan kaki di sekitar rumah pun bisa dilakukan. Kalau memungkinkan, jadwalkan keluar bersama setiap anak dalam waktu yang berbeda. Pekan ini giliran anak pertama. Pekan depan giliran anak kedua dan seterusnya. Sebagai "we time" anak-anak bersama ayah atau ibunya.

3. Ketika sakit

Saat sakit, hati menjadi lembut. Maka, inilah saat yang tepat untuk memberi nasihat. Dikisahkan seorang anak Yahudi, masuk Islam kala Rasul beri nasihat saat ia sedang sakit.

Jangan lupa, tawakal pada Allah. Dekatkan diri kita pada Allah. Apalagi di akhir zaman seperti ini. Serasa dikepung maksiat dari berbagai arah. Namun, tak bisa juga mengekang dan mengurung anak di dalam rumah saja. Berpasrah pada Allah saja. Lantunkan do'a terbaik untuk anak-anak dan semua muslim. Semoga Allah jadikan anak-anak kita, anak-anak yang sehat, sholeh sholeha, kuat iman dan fisiknya, terjaga dari berbagai maksiat. Allah pantaskan mereka menjadi pemimpin umat di masa kegemilangan Islam kelak. Semoga Allah mampukan kita tuk membimbing mereka. Wallahu'alam bish shawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version