View Full Version
Senin, 17 Feb 2020

IPPi Masa Jihad 2020-2022 Ingin Wujudkan Kader Militan yang Cerdas dan Berakhlakul Karimah

BANDUNG (voa-islam.com) - Setelah melaksanakan Muktamar V PP.IPPi masa jihad 2017-2019, Ketua umum terpilih Luthfi Anbar Fauziah beserta jajaran stafnya akhirnya melaksanakan pelantikan PP.IPPi masa jihad 2020-2022 pada Sabtu, (15/02) di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung.

Acara pelantikan yang di prakarsai oleh Fauziah Nur Aini ini mengusung tema "Mengukuhkan Ruh Gerakan Ikatan Pelajar Persis Putri untuk mewujudkan Kader Militan yang Cerdas dan Berakhlakul Kharimah"

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana menjelaskan mengenai tema pelantikan.

"Maksud dari ruh gerakan di sini adalah karakteristik Aisyah RA yang cerdas secara intelektual dan Fatimah RA yang cerdas secara spritual. Cerdas, kritis, ilmiah, dan responsif di tema ini kami mengangkat dua karakteristik yaitu cerdas dan berakhlakul kharimah, karena dalam dua hal itu merupakan hal dasar bagi pelajar dalam mencapai kesuksesan," katanya.

"Karena dengan hadirnya pelajar yang cerdas dalam intelektual dan memiliki akhlak mulia diharapkan dapat menjadi tonggak peradaban di masa gemilang dan sesuai yang diharapkan bangsa," lanjutnya.

Adapun sambutan dari Ketua Umum PP.IPPi mengenai gerakan Ikatan Pelajar Persis Putri satu periode ke depan beliau menyampaikan.

"Pada periode kelima kali ini kami akan  senantiasa berupaya menjunjung tinggi intelektualitas, nilai-nilai adab dan akhlak  pada setiap diri kader karena ketiga hal tersebut merupakan sebuah pondasi dalam mewujudkan mimpi besar kami yaitu agar terwujudnya insan kamil. Yaitu manusia yang mempunyai kesempurnaan dan kemampuan ruhani dan jasmani. Serta ia memiliki jiwa dan akal yang selamat dari pemikiran yang sesat. Sehingga dia dapat menentukan mana yang benar dan mana yang salah dengan cara yang benar dan dapat memberikan kebermanfaatan yang mana kebermanfaatannya itu menjadikannya sebagai manusia sempurna dan menyempurnakan yang lain," ujarnya.

"Hal hal ini yang akan selalu menjadi acuan dalam pergerakan kami satu periode ke depan memupuk kader Ikatan Pelajar Persis dengan selalu membangun semangat belajar dalam meningkatkan intelektualitas adab dan akhlak. Agar menjadi kader yang militan dalam berjuang. Karena kami selalu meyakini bahwa potensi yang dimiliki setiap pelajar itu mampu memberikan sumbangsih besar bagi jam’iyyah Persatuan Islam khususnya dan bangsa Indonesia umumnya," jelasnya.

Setelah sambutan sekaligus pembukaan acara oleh Ketua Pelaksana dan Ketua Umum pelantikan IPPi dilanjutkan dengan keynote speaker oleh Staf Ahli Gubernur Jawa Barat bidang kemasyarakatan dan SDM Dr. Ir. Ahmad Hadadi M.Si. Beliau menyatakan.

"Semoga wadah pelajar Persis ini bisa bermanfaat bukan hanya di jamiyyah tapi juga di khalayak masyarakat, bangsa dan negara, karena kita tak bisa melupakan bahwa di balik pria-pria hebat terdapat wanita yang hebat," ujarnya.

Dilanjutkan pada acara inti yaitu Pelantikan PP.IPPi masa jihad 2020-2022, seluruh tasykil PP.IPPi dilantik secara langsung oleh Ketua Umum PP.IPPi Luthfi Anbar Fauziah dan di tanda tangani oleh PP.PERSIS sebagai saksi.

Setelah pelantikan tasykil PP.IPPi diberi taujih oleh Ustadz Salam Russyad, beliau memberikan nasehat dan semangat.

"Pelantikan ini bukan akhir bagi perjuangan kalian akan tetapi ini adalah awal dari perjuangan kalian, kemenangan tidak akan hadir tanpa pertolongan Allah Swt dan pertolongan Allah Swt tak akan hadir tanpa perjuangan, sebesar apapun tantangan yang dihadapi teruslah berjuang," tuturnya seperti dilansir persis.or.id.

Acara pelantikan kali ini tak sebatas pelantikan, pelantikan PP.IPPi ini pun di meriahkan oleh talkshow dari aktivis islam, di antaranya: drg. Muh Arief Rosyid,. M.KM dengan tema "Pelajar sebagai Aktivis Milennial Islam." Dalam talkshow ini beliau menyebutkan bahwa kita tidak usah paranoid terhadap masa depan, karena hari ini akan menjadi sejarah.

Karena berkaca dari bonus demografi itu sendiri sudah terjadi sejak tahun 2012 dan akan memuncak pada tahun  2024-2035.

Beliaupun menyinggung mengenai budaya literasi di Indonesia, karena sebenarnya budaya literasi di Indonesia itu sangat bagus, asal bukunya dibaca itu berkualitas. Namun yang sangat disayangkan dan menjadi problem itu mengenai buku yang beredar dan di antarkan ke daerah-daerah itu masih kurang berkualitas.

Sedangkan Iqbal M. Dzilal A.M,. S.Hum, berbicara dengan tema "Ikatan Pelajar Persis Putri Sebagai Laboratorium Kaderisasi Jamiyyah"

Dalam talkshow ini beliau memaparkan bagaimana awal mula hadirnya Ikatan Pelajar Persis. Harapannya Rijalul Ghad dan Ummahatul Ghad atau IPP dan IPPI ini dapat menjadi pemimpin yang membela islam dengan kecakapan ilmu dan menjadi pendidik generasi baru.

Sementara itu, narasumber lainnya Jahira Salsabila Nurul Iman berbicara tentang  tema "Menegaskan Ruh IPPI Sebagai Pondasi,"

Beliau menegaskan tentang spirit perjuangan yang harus dibangun, di antaranya:

Pertama, smotivasi dan perjuangan (kesadaran). Kedua, spirit kecerdasaan (melakukan sesuatu harus dengan keilmuan). Ketiga, spirit untuk memulai, karna sebaik apapun gagasan yang kalian punya tidak akan menjadi kebaikan jika tidak dimulai. Keempat, militansi, jika sudah tertanam kuat, insyaallah seberat apapun pekerjaan akan bisa  di laksanakan.

Beliaupun berpesan, bangun peradaban ilmu, bagunan besar berawal dari ilmu, jadilah kader yang tidak apatis, jangan sampai kehadiran kita hanya menjadi beban negara.

"Jangan menjadi pecundang-pecundang bangsa yang tak bekontribusi terhadap negara," ungkapnya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version