View Full Version
Senin, 02 Mar 2020

Inilah 5 Tips Membangun Komunikasi Harmonis dengan Pasangan

 

Oleh: Tita Rahayu Sulaeman

Pasangan suami istri adalah sahabat seumur hidup, tempat saling menyandarkan bahu dan bercerita.  Keharmonisan rumah tangga bisa dilihat salah satunya adalah dari bagaimana suami istri berkomunikasi. Namun, kadangkala maksud yang disampaikan tidak dipahami sesuai harapan istri maupun suami. Berikut tips membangun komunikasi harmonis dengan suami.

1. Pahami dan penuhi bahasa cinta suami

Ada 5 bahasa cinta menurut psikolog Dr. Gary Chapman, yaitu sentuhan, pelayanan, hadiah, kata-kata dukungan dan quality time. Pahami bahasa cinta mana yang dominan pada suami/istri. Lalu lakukan setiap hari setiap saat. Jika hal ini sudah terbiasa dilakukan, maka ikatan kasih sayang antara suami istri akan semakin kuat. 

2. Memanggil dengan panggilan yang baik

Seperti yang dilakukan pada istrinya ibunda Aisyah RA, Rosulullah memanggilnya dengan Humaira yang berarti pipi yang kemerahan. Biasakan memanggil pasangan dengan panggilan yang baik.

3. Sampaikan maksud dengan jelas

Terkadang istri mengharapkan kepekaan dari suami. Namun, suami bukanlah cenayang yang mempu menerawang keinginan istri. Akibat beda persepsi, terjadilah kesalahpahaman. Terutama untuk istri, biasakan menyampaikan maksud dengan jelas. Meski kalimat disampaikan dengan lugas dan jelas, sampaikan dengan nada bicara yang rendah dan mesra sehingga suami tidak merasa sedang diperintah. 

4. Ketaatan lebih utama

Jika maksud sudah disampaikan, namun ternyata suami memiliki pendapat yang berbeda, terima dengan lapang. Selama bukan dalam perkara maksiat, tak ada salahnya mengikuti pendapat suami. Allah telah melebihkan akal pada laki-laki dibandingkan pada perempuan. Berbeda dengan perempuan yang lebih dominan dengan perasaannya. Maka bisa jadi pendapat suami yang benar. Jikapun pada akhirnya pendapat suami yang diambil, maka taati dalam rangka ketaatan pada Allah. Bagi wanita, ketaatan pada suami adalah salah satu kunci surga. 

5. Komunikasi dua arah 

Ketaatan pada suami adalah hal yang wajib. Namun, membangun komunikasi dua arah bukanlah hal yang salah. Istri mengemukakan pendapatnya bukan dalam tujuan pembangkangan. Jika istri memiliki pendapat yang berbeda dengan suami, perlu diperhatikan kapan dan bagaimana penyampaiannya. Disampaikan di lain waktu ketika masing-masing dalam keadaan baik, tenang dan hangat. 

Pemikiran yang berbeda dari istri disampaikan tanpa ada maksud memaksakan kehendak, tapi untuk sekadar jadi bahan pertimbangan. Jika maksud tersampaikan dengan baik, insya allah suami akan memahami. Suami yang sholeh tidak akan menjadikan dalil ketaatan istri pada suami untuk menjadikan dirinya sosok yang superior atau otoriter. Bila sudah begini, maka komunikasi hangat dua arah akan terbangun. 

Dalam Islam, ikatan pernikahan adalah ikatan yang agung seperti tertera dalam Al-Qur'an dalam surat annisa ayat 21 Allah sebutkan dengan mitsaqan ghalidza. Dalam ayat lain, Allah sebutkan mitsaqan ghalidza adalah perjanjian antara Allah dengan nabi-nabinya. Ini menandakan betapa pentingnya ikatan pernikahan. Membangun komunikasi yang harmonis dengan pasangan adalah salah satu ikhtiar untuk menjaga ikatan pernikahan. Tentu saja dengan dibarengi ikhtiar lainnya, seperti memenuhi hak dan kewajiban masing-masing misalnya hingga terwujud keluarga yang sakinah mawaddah dan rohmah. Wallahu'alam bish shawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version