View Full Version
Selasa, 28 Apr 2020

Mereguk Untung Saat Stay at Home

 

Oleh:

Chusnatul Jannah

Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban

 

RAMADHAN 2020 sangat terasa berbeda. Sebab, di tahun ini kita beribadah di tengah pandemi. Social dan physical distancing masih diberlakukan selama wabah belum berakhir. Masjid-masjid tak lagi ramai dengan hiruk pikuk ngabuburit dan salat tarawih. Jalanan juga tak seramai orang lalu lalang mencari menu takjil dan berbuka puasa. Stay at home atau di rumah saja adalah salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona. 

Jaga jarak menjadi kunci menekan kasus positif corona. Akibtanya, aktivitas di luar rumah diminimalisir. Setiap warga diminta beraktivitas di dalam rumah saja jika tidak ada kepentingan yang mendesak untuk ke luar rumah. Berada dirumah bukan berarti bermalas-malasan. Beraktivitas di dalam rumah bukan hanya rebahan. Di rumah bukan berarti melakukan aktivitas unfaedah dan nihil pahala. 

Jadikan bulan ramadan sebagai kesempatan besar mereguk untung sebesar-besarnya. Banyak hal yang bisa kita lakukan saat di rumah. Apalagi bulan ramadan semestinya memperbanyak kita beramal salih meski tak bisa berjamaah di masjid. Diantara keuntungan stay at home di masa pandemik corona adalah: 

Pertama, waktu berkumpul dengan keluarga lebih banyak. Inilah momen merekatkan kembali kedekatan antar anggota keluarga. Bila kesibukan menjadi jarak pemisah, maka stay at home bisa menjadi obat perekatnya. 

Kedua, perhatian kepada keluarga jauh lebih banyak. Seringnya bertatap muka akibat #dirumahsaja menjadikan anggota keluarga bisa saling memperhatikan satu sama lain. Saling menolong dan membantu pekerjaan di dalam rumah.

Ketiga, amal salih di bulan ramadan harus meningkat. Yang tahun lalu belum tercapai khatam al quran, kita bisa memanfaatkan kondisi stay at home dengan mengkhatamkan dan mentadabburinya. Perbanyak taqarrub Illallah. Makin memperkencang ibadah di bulan bonus pahala. 

Keempat, memperkaya diri dengan  ilmu dan tsaqofah. Buku-buku yan pernah dibeli sebelumnya dan belum sempat dibaca, maka stay at home adalah momen pas untuk mewujudkannya. Kita bisa memanfaatkan waktu luang dengan tholabul ilmi seperti membaca buku atau mengikuti kajian online yang banyak bertebaran di youtube dan media sosial. Pandemi bukan penghalang menuntut ilmu. Banyak cara mencari ilmu walau tak bisa bertatap muka dan bertegur sapa. 

Kelima, manfaatkan waktu di rumah dengan mengikuti kelas-kelas online yang mendukung aktivitas dakwah. Seperti pelatihan menulis, editing video, desain grafis, bahasa Arab, tahsin, tahfiz, dan sebagainya. 

Keenam, keharmonisan dan keromantisan pasangan makin kental. aktivitas rutin antara suami dan istri yang selama ini renggang bisa merekat kembali. Beberapa pasangan bahkan memanfaatkan pandemik ini dengan berikhtiar memperbanyak keturunan dan memperbaiki hubungan yang renggang. 

Itulah diantara keuntungan yang bisa diperoleh di tengah pandemik corona. Diam di rumah bukan alasan untuk menyia-nyiakan waktu luang. Tetap khusnuzon. Tetap ikuti protokol. Tetap patuhi arahan agar kita terjaga dari wabah. Ikuti petunjuk Allah agar ramadan kita tidak sia-sia dan unfaedah.*


latestnews

View Full Version