View Full Version
Senin, 02 Mar 2020

KAMMI Turki Desak Pemerintah Indonesia Ambil Sikap Tegas atas Kekerasan Terhadap Muslim di India

TURKI (voa-islam.com) - Pemerintah India baru saja mengesahkan Undang-Undang Kewarganegaraan yang dinilai diskriminatif terhadap umat Islam di India. Pasalnya dalam UU tersebut umat Islam dikecualikan dalam pemberian status kewarganegaraan kepada imigran.

Mereposn UU tersebut, umat Islam di India melakukan aksi protes kepada pemerintah (23/02/2020), namun terjadi kerusahan dalam aksi protes tersebut. Foto maupun video tragedi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok umat Hindu terhadap Muslim banyak tersebar di laman-laman sosial media.

Hingga saat ini, setidaknya 30 korban meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka dikarenakan kerusuhan yang berbau SARA tersebut. Sejumlah bangunan dan kendaraan pun turut dirusak dan dibakar. Tempat-tempat peribadatan dan kitab suci umat Islam juga jadi sasaran para pelaku persekusi.

Menanggapi tragedi tersebut, KAMMI Turki mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum ekstremis Hindu terhadap umat Islam di India. Ketua KAMMI Turki, Adi Sutrisno memaparkan.

“Sesuai dengan prinsip gerakan KAMMI, kebathilan adalah musuh abadi KAMMI. Ketika terjadi peristiwa perusakan masjid, penganiayaan terhadap umat Islam di India, tindakan tersebut adalah kebatilan yang tidak bisa didiamkan begitu saja,”katanya.

Adi menambahkan. “Kita harus mendukung umat Islam di India atas tragedi kemarin. OKI dan PBB mesti membahas persolaan ini sebagai bentuk pelanggaran HAM dan mendesak India agar segera mengamandemen UU Kewarganegaraan. Kita juga mendesak Pemerintah Indonesia segera mengambil sikap tegas, jangan hanya berdiam diri,” terangnya.

Sementara itu Majelis Pertimbangan KAMMI Turki, Amar Ma’ruf menyebutkan tragedi tersebut mencoreng rasa kemanusiaan.

“India telah melanggar Resolusi Dewan HAM PBB 16/18 berkaitan Memerangi Intoleransi dan Diskriminasi. Kita berharap PBB segera mengambil tindakan tegas. Kita mendukung pemerintah Indonesia segera memperingatkan pemerintah India, apalagi Indonesia merupakan anggota Dewan Keamanan PBB dan Dewan HAM PBB. Sebagai rakyat, kita bisa lakukan kritik misal lewat sosial media atau memboikot produk dari India seperti film Bollywood yang merupakan salah satu industri penting ekonomi India.” paparnya.

Amar juga menambahkan bahwa. “Mari kita doakan semoga para korban syahid. Tragedi di India kemarin lagi-lagi jadi pengingat bagi umat Islam, termasuk dalam menguatkan ukhuwah, menguatkan persatuan antar muslim di seluruh dunia, agar kita semakin kuat dalam melindungi sesama saudara muslim” papar kandidat doktor Akdeniz University tersebut. [ril/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version