View Full Version
Jum'at, 11 Dec 2020

Terkait 6 Anggota FPI yang Terbunuh, Wahdah Minta Penegak Hukum Berlaku Adil dan Profesional

PERNYATAAN SIKAP DEWAN PIMPINAN PUSAT WAHDAH ISLAMIYAH 

TERHADAP PERISTIWA TERBUNUHNYA ANGGOTA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI)

Nomor: K.1962/IL/I/04/1442

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ الله وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْساَنٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَبَعْدُ

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Peristiwa melayangnya enam jiwa anak bangsa anggota FPI pada hari Senin, 7 Desember 2020 sangat menyedihkan dan mengguncang rasa kemanusiaan kita. Versi manapun yang benar tentang sebab dan kronologisnya kami memandang bahwa terbunuhnya enam orang tersebut merupakan suatu kejadian yang sangat tragis dan sangat disesalkan.

Peristiwa ini juga adalah isyarat berbahaya  bagi kelangsungan kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan kita dalam NKRI sebagai negara yang berkeadilan dan berkemanusian yang adil dan beradab. Untuk itu, Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah merasa berkewajiban menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:

  1. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya enam orang yang selama ini diketahui sebagai anggota ormas Islam FPI. Semoga arwah mereka diterima disisi Allah Subhanahu Wata’ala dan dimasukkan ke dalam syurgaNya bighairi hisab;
  2. Sangat menyesalkan insiden yang berujung kematian tersebut, sebab jiwa manusia sangat dihargai dalam ajaran Islam dan norma hukum di negara kita tercinta ini;
  3. Sejalan dengan permintaan dari berbagai pihak dan kelompok masyarakat termasuk ormas- ormas Islam, maka kamipun menyerukan perlunya pembentukan tim pencari fakta yang bekerja secara independen, penuh amanah dengan dasar cinta pada kebenaran dan kelangsungan negara kita secara damai dan tentram;
  4. Meminta Pemerintah dan aparat keamanan untuk betul-betul secara adil, proporsional dan profesional melakukan upaya penegakan hukum;
  5. Mengimbau kepada semua umat dan komponen bangsa untuk tetap menjaga persatuan dan kedamaian masyarakat serta mewaspadai provokasi dan pihak-pihak yang bisa memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan-kepentingan tertentu sekalipun harus mengorbankan keutuhan dan pondasi negara Republik Indonesia;
  6. Banyak berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar bangsa dan negara kita dihindarkan dari segala macam fitnah dan marabahaya dan ditunjukkan yang benar itu adalah benar secara nyata dan yang salah itu salah secara nyata pula. Semoga Dia Yang Maha Kuasa memberikan balasan setimpal kepada siapapun yang melakukan kezaliman dan kejahatan sehingga menjadi pelajaran berharga bagi seluruh anak bangsa.

Demikian surat pernyataan ini dibuat, semoga Allah Subhanahu Wata’ala melindungi bangsa dan negara ini dari segala bentuk ketidakadilan dan perpecahan.

Makassar, 24 Rabiul Akhir 1442 H/ 9 Desember 2020 M


latestnews

View Full Version