View Full Version
Senin, 13 Jan 2020

Abu Janda Cs Demo Besok di Balai Kota, Fahira Idris Siapkan Aksi Kawal Anies

JAKARTA (voa-islam.com)---Politisi PDIP Dewi Tanjung hingga Abu Janda berencana menggelar demonstrasi untuk menuntut pertanggungjawaban Gubernur DKI Anies Baswedan terkait penanganan banjir. Merespons hal tersebut, anggota DPD dari DKI Jakarta, Fahira Idris, bersama ormas Bang Japar menyiapkan 'Aksi Jaga dan Kawal Anies'.

"Memberi dukungan kepada Pemprov dan Gubernur DKI untuk terus fokus kepada penanganan banjir dan terus melanjutkan program-program penanggulangan banjir. Jika mau kita sandingkan data-data banjir, dapat terlihat jelas kok sejauh mana program pencegahan yang telah dilakukan Pemprov DKI saat ini dibanding sebelumnya. Parameternya bisa dilihat dari kecamatan terdampak, kelurahan terdampak, warga terdampak, jumlah pengungsian, lama genangan, dan lainnya yang jauh berkurang," kata Fahira kepada wartawan, Senin (13/1/2020).
 
Aksi Dewi Tanjung Cs dan Fahira Idris akan digelar bersamaan di depan Balai Kota pada pukul 14.00 WIB. Fahira berencana turun langsung bila tidak ada bentrok jadwal di DPD. Dia juga memastikan tak akan ada bentrokan massa dari dua aksi tersebut.

"Insya Allah nggak akan ada bentroklah. Tujuan Ormas Bang Japar untuk Jaga & Kawal. Turut membantu mengamankan jalannya aksi," ujar dia.

"Antispasinya Bang Japar menyampaikan aspirasi sesuai ketentuan dan UU yang berlaku. Jika ada pihak-pihak yang memprovokasi kita akan serahkan penanganannya kepada pihak keamanan," sambung Fahira.
 
Fahira mengatakan demonstrasi merupakan hak warga negara yang dijamin Undang-Undang. Dia menilai bencana banjir telah dijadikan komoditas oleh pihak-pihak tertentu untuk menyudutkan Anies. 

"Terkait banjir kita harus paham konstruksi penyebab banjir Jakarta. Kita semua sama-sama pahamlah, apapun yang dilakukan di Jakarta untuk menghalau banjir tidak akan bermanfaat banyak selama tidak ada pemulihan yang serius di kawasan hulu. Termasuk pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor yang jadi domain pemerintah pusat belum selesai hingga saat ini," ujar dia. 

Fahira mengatakan demonstrasi merupakan hak warga negara yang dijamin Undang-Undang. Dia menilai bencana banjir telah dijadikan komoditas oleh pihak-pihak tertentu untuk menyudutkan Anies. 

"Terkait banjir kita harus paham konstruksi penyebab banjir Jakarta. Kita semua sama-sama pahamlah, apapun yang dilakukan di Jakarta untuk menghalau banjir tidak akan bermanfaat banyak selama tidak ada pemulihan yang serius di kawasan hulu. Termasuk pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor yang jadi domain pemerintah pusat belum selesai hingga saat ini," ujar dia. 

Menurut Fahira, masalah banjir di Jakarta sangat kompleks dan tidak tunggal. Ada beragam faktor yang harus diperhatikan untuk menanggulangi banjir di Jakarta.

"Karena tidak bisa dilepaskan dari keberadaan 13 sungai besar yang melintas antar provinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Faktor krusial lainnya adalah persoalan tata ruang dan pemulihan kawasan hulu Ciliwung dan Cisadane dan pemulihan fungsi kawasan Bopuncur (Bogor-Puncak-Cianjur) sebagai daerah resapan air dan DKI Jakarta tidak punya kewenangan untuk itu. Nah, karena proses pemulihan kawasan hulu ini sifat lintas provinsi dan kementerian, cuma Presiden yang punya kuasa untuk mengoordinasikannya. Dan jangan lupa banjir kemarin juga kita tidak dapat kesampingkan faktor cuaca," ujar dia.*
 
Sumber: Detik.com

latestnews

View Full Version