View Full Version
Kamis, 06 Aug 2020

Pemerintah Diminta Tahan Diri untuk Impor

 
JAKARTA (voa-islam.com)--Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Ahmad Nur Hidayat meminta pemerintah menahan diri untuk melakukan impor di tengah kondisi pandemi Covid-19.
 
Pemerintah hendaknya mulai berdikari dan berpikir kreatif untuk kemandirian di segala bidang agar mempercepat posisi Indonesia berada dalam lima besar dunia.
 
"Covid-19 telah mengajarkan kita, bahwa pandemi bisa menghancurkan pariwisata, perdagangan dunia dan kebebasan sosialisasi antar bangsa. Kita perlu berdikari dan menjaga kemandirian sebagaimana yang diserukan oleh founding father," kata Ahmad Nur Hidayat dalam keterangannya, Rabu (5/8/2020).
 
Menurut dia, kemandirian itu diperlukan untuk memulihkan ekonomi, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi dan pangan secara nasional.
 
"Kita harus memikirkan pemenuhan kebutuhan pokok dari kekuatan domestik. Gelora mengajak kita semua untuk menahan diri tergantung kepada produksi negara lain," katanya.
 
Analis kebijakan publik ini menilai pilihan pendanaan untuk pemulihan ekonomi imbas krisis global berlarut akibat pandemi Covid 19 saat ini sangat terbatas, karena pasar keuangan dunia tidak memiliki kemewahan seperti dulu.
 
"Ini saatnya diperlukan dirigen smart dari tim ekonomi yang mengharmonisasi perekonomian Indonesia yang kompleks ini," kata MadNur, sapaaan akrab Ahmad Nur Hidayat.
 
MadNur yakin dengan kemandirian tersebut, maka perekonomian Indonesia bisa segera pulih, dan bahkan mempercepat sebagai lima besar kekuatan dunia.
 
Hal itu dengan catatan asal semua pihak mengedepankan kepentingan nasional, bukan kepentingan sektoral, regional maupun kelompok bisnisnya sendiri.
 
"Saat ini ada indikasi kepentingan sektoral menguat daripada kepentingan nasional. Bank Indonesia tidak boleh memikirkan ego institusinya sendiri begitu juga OJK, LPS dan dan Forum KSSK (Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan)," katanya.
 
Saat ini, lanjutnya, neraca ekonomi makro Indonesia di ujung tanduk dan banyak sektor yang harus diselamatkan terutama sektor UMKM. Sehingga diperlukan kreativitas ekonomi dalam mencari solusi mengatasi krisis berlarut tersebut.
 
Pemerintah maupun tim ekonomi tidak boleh main-main dengan stabilitas keuangan saat ini. Karena akan membuat distabilitas yang lebih besar, jika salah dalam mengelolanya.
 
"Gelora mengajak Indonesia berpikir kreatif, tanpa destruktif terhadap tatanan yang ada untuk mempercepat posisi Indonesia yang berada dalam lima besar dunia," pungkasnya.*[Syaf/voa-islam.com]

latestnews

View Full Version