View Full Version
Sabtu, 08 Aug 2020

Soal Kampanye Pakai Masker, Pemimpin dan Tontonan Jadi Contoh Bagi Masyarakat

JAKARTA (voa-islam.com)--Kasus positif corona yang masih tinggi membuat Pemerintah akan mengkampanyekan secara masif penggunaan masker di seluruh Indonesia. Bahkan Kementerian Dalam Negeri telah mengeluarkan surat edaran untuk mendorong daerah yang belum menyusun peraturan wajib pakai masker untuk membuat aturan kewajiban memakai masker bagi masyarakat beserta sanksi jika tidak mematuhi aturan itu. Walau idealnya kampanye mengenakan masker secara masif ini dilakukan di awal-awal pandemi, tetapi kampanye masif ini harus di dukung seluruh masyarakat. 

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, walau menjadi protokol kesehatan dasar dan paling utama untuk mencegah penyebaran virus corona, tetapi kedisiplinan menggunakan masker saat berada di luar rumah masih belum sepenuhnya dijalankan masyarakat. Tentunya, banyak faktor yang menyebabkan kedisiplinan mengenakan masker belum maksimal salah satunya adalah pengaruh dari apa yang dilihat masyarakat sehari-hari. 

Menurut Fahira, suasana pandemi ini harus lebih dialirkan ke masyarakat agar kesadaran meningkat. Salah satu caranya adalah para pemimpin di manapun, kapanpun, dan dalam situasi apapun harus mengenakan masker secara baik dan benar terlebih saat diliput atau tampil di media massa. Ini penting untuk menjadi contoh bagi publik. 

“Jika ingin kampanye masker ini berhasil, para pemimpin, pejabat publik terlebih yang kerap tampil di media massa harus konsisten mengenakan masker yang baik dan benar yaitu menutup hidung dan mulut agar publik mencontoh. Para pemimpin yang konsisten memakai masker secara baik dan benar juga akan mengalirkan pesan bahwa kita masih dalam situasi pandemi,” ujar Fahira Idris, di Jakarta (7/8). 

Selain itu, pengaruh tayangan atau tontonan yang disaksikan publik tiap hari terutama lewat layar kaca juga harus dimanfaatkan untuk mengingatkan publik bahwa mengenakan masker saat ini sudah sama wajibnya dengan kita mengenakan busana sehari-hari. Idealnya, berbagai tayangan televisi terlebih acara hiburan misalnya bincang-bincang yang menghadirkan para publik figure atau artis diharapkan sedapat mungkin konsisten mengenakan masker atau pelindung wajah. Ini agar publik luas, secara langsung maupun tidak langsung tergerak hatinya untuk juga mengenakan masker jika beraktivitas. 

“Kalau tiap hari publik menyaksikan tayangan dan melihat publik figure kerap mengenakan masker kemungkinan besar akan timbul kesadaran akan pentingnya mengenakan masker. Cara-cara kampanye dengan memberikan contoh ini akan lebih ekfektif dari pada metode kampanye yang menyuruh atau memerintah,” pungkas Senator Jakarta ini. 

Selain itu, kampanye masker bukan hanya soal kewajiban memakai masker saja, tetapi bagaimana memakai masker yang baik dan benar dan bagaimana cara agar kebersihan masker tetap terjaga. Karena percuma jika tiap hari mengenakan masker tetapi caranya salah (tidak menutupi hidung dan mulut) atau kebersihan masker tidak terjaga.

Seiring dengan kampanye masker ini, perlu juga terus diedukasi bahwa masker kain yang baru dibeli atau didapat harus dicuci terlebih dahulu dan setelah dipakai harus dicuci secara berkala. Selain itu memastikan tangan bersih sebelum memegang masker juga perlu disampaikan terus menerus. Informasi bahwa idealnya masker kain harus diganti setiap 4 jam sekali agar tetap terjaga kebersihannya juga menjadi kampanye yang penting mengingat masih minimya pengetahun publik soal ini.* [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version