View Full Version
Selasa, 03 Dec 2019

Bumerang Remaja Zaman Now

 

Oleh:

Rachma Mufidah

Alumni PP. AL-Ihsan Baron, Nganjuk

 

ASSALAMU’ALAIKUM sob!! Waah, gk kerasa ya, tahun 2019 udah mau berakhir. Udah menginjak bulan Desember aja nih, biasanya di akhir bulan Desember orang-orang sibuk mikir "Nanti malam tahun baruan kemana ya?". "Nanti pas malem tahun baru mau makan-makan apa ya?". "Semoga tahun depan aku gak jomblo". Upss.. Nikah maksudnya:)

Biasanya akhir tahun identik dengan pesta. Iya kan Sob? Mulai dari pesta miras, pesta narkoba, atau bahkan pesta sex. Dan kebanyakan dari mereka adalah remaja. Mereka menyewa hotel, atau di tempat remang-remang seperti diskotik, mereka ramai-ramai membeli alat kontrasepsi untuk memenuhi hawa nafsunya. Padalah jelas banget kalau itu sudah melanggar syariatNya. Tapi mereka tetap melakukan seolah-olah itu nggak dimintai pertanggung jawaban. Lupa akan hakekat hidup dunia. Naudzubillah.

Pergaulan bebas meraja lela. Tidak malu meskipun dilakukan di tempat umum, karena sudah dianggap wajar. Pelukan dan ciuman sudah biasa menurut mereka. Padahal itu jelas tidak biasa, dan dapet bonus dosa. Sob, kalian lebih pilih bonus dosa apa bonus pahala? Jelas lebih pilih bonus pahala kan ya? Soalnya jaminanya syurga:)

 Kalau dilihat perbandingannya remaja zaman now sama remaja zaman Rasulullah jelas beda ya Sob. Bedanya, remaja zaman Rasulullah lebih memperioritaskan dakwah islam dan ibadah kepada Allah serta tetap teguh beriman kepada Allah ketimbang kesenangan dunia atau masalah cinta-cintaan, dan itu pasti bonus pahalanya gede.  Kalau remaja zaman now, lebih memperioritaskan dunia, lebih memikirkan prestasi atau bahkan doi. Dan itu semua nggak dapet bonus pahala, tapi bonus dosa. Astaghfirullah

Contoh nih Mush'ab bin Umair, remaja pada zaman Rasulullah,  dia dari kecil hingga remaja hidup dengan sangat berkecukupan dan sangat disayang oleh ibunya. Pakaiannya tidak pernah lusuh, Rasulullah SAW bahkan bersabda "Aku tidak pernah melihat seorang pun di Mekkah yang lebih rapi rambutnya, paling bagus pakaiannya, dan paling banyak diberi kenikmatan selain dari Mush'ab bin Umair." (HR. Hakim).

Mush'ab yang diam-diam berulang kali mengikuti kajian-kajian Rasulullah hingga dilihat gerak-geriknya oleh Utsman bin Talhah, lalu dengan cepat tersebar berita  bahwa Mush'ab telah keluar dari agama nenek moyangnya. Ibunya yang mendengar berita itupun menyiksa Mush'ab hingga kulit bersihnya menjadi kulit penuh luka dan badan berisinya berubah jadi kurus. Pakaiannya jadi lusuh.

Tapi Mush'ab memiliki kecerdasan yang tinggi, hingga menjadikannya sebagai salah satu sahabat Nabi yang utama. Dengan kelihaiannya dalam berdakwah, serta kepribadiannya yang tenang dan tidak terburu-buru menjadikan banyak penduduk Yastrib masuk Islam.

Subhanallah keren ya, Sob. Mush'ab lebih rela dirinya disika daripada harus melepas keimananya, lebih memilih hidup sederhana daripada bergelimang harta tapi Islam tidak dalam genggamannya. Beda kan sama remaja zaman now? Nah, apa sih yang menyebabkan kebobrokan remaja zaman now? Yang perbedaannya keliatan banget sama remaja zaman Rasulullah, jawabannya adalah karena sistem sekuler yang mengadopsi nilai-nilai barat itu diterapkan di negeri kita yang mayoritas masyarakatnya adalah muslim. Generasi muda memang sengaja dirusak agar tidak bangkit dan lebih fokus ke urusan dunia saja. Dengan bumbu-bumbu fun, food, fashion, dan film yang berbau budaya barat, mereka menyerang remaja tanpa remaja sadari. Yuk sobat muda mengkaji islam kaffah agar tidak mudah terjebak arus kehidupan sekuler. Wallahua'lambishawab.*


latestnews

View Full Version