View Full Version
Ahad, 26 Jan 2020

Membangun Generasi Emas di Masa Depan

Oleh: Jesiati

Indonesia bukan saja bangsa yang besar karena kekayaan alamnya maupun kestrategisan lokasi geografisnya, melainkan juga karena adanya peranan signifikan generasinya.

Berbicara tentang generasi emas, para ahli kependudukan mengatakan bahwa Indonesia akan mendapatkan “bonus demografi” pada tahun 2045.  Itu tatkala jumlah penduduk usia produktif pada posisi optimum, dibandingkan jumlah lansia atau anak-anak. 

Tentu saja, bonus tersebut hanya dapat diraih jika mereka yang saat ini masih usia anak-anak itu dapat diformat menjadi generasi emas, generasi yang bertakwa, sehat, cerdas, gemar bekerja keras dan dapat bersinergi. Generasi yang mampu menemukan solusi dalam penyelesaian dari setiap masalah yang dihadapi. Generasi emas merupakan pemuda yang diharapkan bakal menjadi penerus kemajuan di masa depan.

Pemuda adalah jiwa seorang insan manusia yang memiliki ketangguhan dan semangat yang tinggi dalam memperjuangkan revolusi dan renovasi peradaban bangsanya menuju arah yang lebih baik. Ir. Soekarno, berkata: “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”

Pemudalah sebagai generasi yang menjadi tumpuan untuk mengembangkan suatu bangsa. Namun, seperti apakah fakta dan realitas generasi atau pemuda saat ini? Sudah menjadi generasi emas ? Yuk kita telusuri lebih lanjut agar mampu memberikan solusi permasalahan yang terjadi.

Belasan pemuda di Surabaya nyaris terlibat tawuran di wilayah Surabaya Timur, Sekitar pukul 01.00 WIB petugas gabungan yang terdiri dari polisi, satpol PP dan Linmas kota Surabaya dengan sigap mendatangi lokasi, setelah ada informasi masyarakat, akan ada tawuran di Jalan Klampis nomor 11 Surabaya.

Saat didatangi petugas, belasan pemuda itu langsung lari tunggang langgang. Akibatnya sempat terjadi kejar-kejaran petugas dengan belasan anak tersebut. Alhasil 18 pemuda berhasil diamankan, beserta barang bukti berupa 4 senjata tajam berupa golok, 4 sabuk gesper, dan 2 Gir sakti sepeda motor. Puluhan pemuda tersebut diketahui rata-rata masih berstatus pelajar.

"Ketika digrebek petugas berhasil mengamankan 18 pemuda. Kami berhasil mengantisipasi kemungkinan tawuran tersebut sehingga tidak terjadi," sebut Kompol Bunari, Kapolsek Sukolilo, Sabtu (TribunJatim.com, 18/1/2020).

Penelitian yang dilakukan oleh Reckitt Benckiser Indonesia lewat mereka alat kontrasepsi Durex terhadap 500 remaja di lima kota besar di Indonesia menemukan, 33 persen remaja pernah melakukan hubungan seks penetrasi. Dari hasil tersebut, 58 persennya melakukan penetrasi di usia 18 sampai 20 tahun. Selain itu, para peserta survei ini adalah mereka yang belum menikah.

"Ini mencengangkan. Jadi kalau mengatakan bahwa edukasi seksual itu masih tabu, saya kira ini perlu menjadi suatu data yang perlu dipertimbangkan," kata dr. Helena Rahayu Wonoadi, Direktur CSR Reckitt Benckiser Indonesia dalam pemaparannya di Jakarta, ditulis Jumat (liputan6.com, 19/7/2019).

Dua pemuda berinisial AD (27) dan AS (25) terpaksa harus berurusan dengan aparat kepolisian, karena kedapatan memiliki satu paket narkotika jenis sabu seberat 0,24 gram yang disimpan di dalam tasnya. Kasatresnarkoba Polresta Palangka Raya Kompol Wahyu Edi Priyanto menjelaskan, keduanya diamankan saat penggerebekan dan penangkapan pelaku perjudian dadu gurak yang dilakukan oleh Tim Patroli Direktorat Samapta Polda Kalimantan Tengah di Terminal Angkot Jalan Darmosugondo Palangka Raya.

"Sebelumnya kedua pelaku terlebih dahulu diamankan di Mako Ditsamapta Polda Kalteng, kemudian diserahkan kepada Satuan Reserse Narkoba Polresta Palangka Raya guna proses penyidikan lebih lanjut," papar Kompol Wahyu Edi, Kamis  sore (Kaltengpos.co, 09/1/2020).

Pasangan berinisial MAS (18) asal dan teman prianya, inisial LP (19) menjalani pelimpahan tahap II di Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar. Keduanya dilimpahkan oleh pihak penyidik kepolisian ke kejaksaan terkait perkara aborsi.

"Iya pelimpahan sudah dilakukan, dan kami dari jaksa langsung melakukan penahanan terhadap kedua tersangka. Pasangan ini diduga melakukan aborsi terhadap janin yang dikandung MAS,"  disampaikan Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Denpasar, I Wayan Eka Widanta, Jumat (Tribunnews.com, 3/1/2020).

Fakta menunjukkan bahwa pemuda sebagai generasi emas masih jauh dari harapan. Pemuda harusnya sensitif dari penyelewengan-penyelewan dan melawannya justru malah hanyut dalam penyelewangan. Pemudah yang harusnya mampu mewarnai lingkungan malah menjadi objek warna-warni lingkungan.

Fenomena fakta di atas hanyalah sebagian dari masalah pemuda, belum lagi tidak sedikit pemuda yang hanyut dalam kebiasaan foya-foya, mabok-mabokkan, pacaran, tidak menutup aurat dengan sempurna, menyontek saat ujian, menyogok agar mendapatkan nilai bagus, individualis, egois, tidak peduli dengan lingkungan sekitar, diam terhadap kezhaliman dan lain sebagainya. Itu tidak dapat kita pungkiri terjadi di sekitar kita.

Kenapa itu bisa terjadi? karena mengabaikan dalam artian tidak mematuhi perintah dan tidak menjauhi larangan Allah. Allah menghendaki hambanya termasuk pemuda kembali kejalan yang benar sesuai aturan Allah dengan menerapkan syariat-Nya.

Membangun generasi emas yang dicintai Allah SWT yang senantiasa bersandar kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah keharusan setiap keluarga yang beragama Islam.

Hal ini karena untuk menciptakan masyarakat yang aman, tenteram dan damai, maka perlu diwujudkan terlebih dahulu manusianya yang memahami agama secara menyeluruh (Islam kaffah), bukan juz’iyah karena masyarakat adalah kumpulan-kumpulan dari keluarga dan insya Allah generasi emas akan tumbuh dari individu-individu yang Islami.

Allah SWT berfirman, “Aku tidak Menciptakan jin dan Manusia melainkan agar meraka beribadah kepada-Ku. (QS.adz-Dzariyat: 56). Hidup adalah proses beribadah kepad-Nya, mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali, wajib kita lakukan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah), sehingga ketika seseorang melakukan pendekatan hanya kepada Tuhannya, mengharapkan keridhaan-Nya,memahami akan hakekat diciptakannya, maka insya Allah dia tidak akan tergelincir ke lembah kemaksiatan yang menghancurkan masa depannya.

Allah SWT berfirman, “…Sesungguhnya Allah tidak akan Mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka Mengubah keadaan diri mereka sendiri. (QS.ar-Raad: 11). Berkata para Ulama adalah yang harus dirubah adalah jiwa-jiwa yang bersangkutan agar diangkat derajatnya yang tidak lain adalah keberuntungan yang datangnya dari Allah SWT karena ketakwaannya.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Membukakan jalan keluar baginya, Dan Dia Memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. (QS.ath-Thalaq: 2-3). Sungguh, yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. (QS.al-Hujurat: 13).

“Sesungguhnya Tuhanku berkata padaku: Wahai Muhammad! Sesungguhnya Aku kalau sudah menentukan sesuatu maka tiada seorang pun yang sanggup menolaknya. (HR. Muslim).

Inilah penegasan dominasi Allah dalam menentukan nasib seseorang, namun jiwa-jiwa yang diperbaiki menjadi takwa,maka Allah akan memperbaiki keadaan atau kondisi seseorang sebagaimana janji-Nya. “Kitab (Al-Qur,an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS.al-Baqarah: 2).

Anak yang senantiasa dibiasakan membaca Al-Qur’an dan artinya maka dia akan tahu apa keinginan Tuhannya ditambah bimbingan orang tua yang faham agama kemudian berguru kepada para Ulama yang hanif, maka mereka akan tumbuh menjadi generasi-generasi yang dicintai Allah SWT. “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram karena mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. “ (QS.ar-Raad: 28). Dan dzikir yang terbaik adalah shalat. “Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”(QS.Thaha: 14)

Lalu apa yang harus dilakukan pemuda agar mampu menjadi generasi emas di masa depan?

Pertama, Pemuda harus menjadikan taqwa sebagai prinsip, yaitu keyakinan yang tulus kepada Allah dibuktikan dengan sikap dan perbuatan yang baik. Kedua, sikap berani menghadapi tantangan, bahkan tegas melawan tatanan yang menyimpang dari ajaran Allah.

Ketiga, menjadi pemuda kreatif yaitu dengan bekal ketaqwaaan dan keberanian pemuda punya gagasan melakukan banyak hal menuju perubahan signifikan dalam membangun peradaban. Inilah ciri-ciri utama generasi emas, wajib untuk dilakukan dalam proses regenerasi. Sebagaimana firman Allah:

“Dan Hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS. An-nisa: 9).

Ayat ini menjelaskan bahwa pentingnya membangun generasi emas di masa depan agar tidak menjadi generasi lemah.


latestnews

View Full Version