View Full Version
Sabtu, 31 Aug 2019

NASA akan Luncurkan Helikopter ke Mars

NEW YORK (voa-islam.com) - Badan Antariksa Amerika (NASA) akan meluncurkan helikopter ke Mars bulan Juli 2020 sebelum manusia menginjakkan kaki di planet itu pada 2033. Dijadwalkan helikopter mendarat di Kawah Jezero Mars bulan Februari 2021.

Usai mendarat, helikopter akan melepaskan tenaga surya dan mulai melakukan uji coba penerbangan. Jika helikopter kecil ini terbang sesuai dengan rencana para ilmuwan NASA, maka mereka dapat meminta teknisi untuk menambahkan dimensi udara pada helikopter generasi selanjutnya.

"Tugas kami adalah untuk membuktikan bahwa penerbangan otonom dapat dieksekusi dalam atmosfer Mars yang sangat tipis. Selain itu, helikopter ini kami rancang hanya untuk uji coba penerbangan maka kami tidak menyematkan instrumen sains di dalamnya," kata Manajer Proyek Helikopter Mars MiMi Aung dikutip dari laman resmi NASA.

"Jika kami dapat membuktikan bahwa penerbangan bertenaga ini dapat bekerja di Mars, kami sangat menantikan waktu ketika helikopter dapat memainkan peran penting dalam eksplorasi masa depan Planet Merah."

Dilansir Space, Aung menambahkan bahwa helikopter juga dirancang sebagai robot pengintai manusia saat mereka berada di permukaan Mars. Saat misi Mars tiba, penjelajah diharuskan untuk karakterisasi situs geologi yang ada di Kawah Jezero.

Selain itu mereka bakal mengumpulkan dan menyimpan sampel untuk kembali ke Bumi yang bakal digunakan sebagai bahan penelitian guna menghasilkan oksigen dari udara Mars yang didominasi karbon dioksida.

Helikopter ini akan diluncurkan melalui roket United Launch Alliance Atlas V dari Space Launch Complex 41 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, Florida, Amerika.

Sebelumnya, NASA telah menetapkan untuk membawa manusia ke Mars pada 2033 dan turut memboyong sosok perempuan muda Alysson Carson. Perempuan muda asal Baton Rouge, Louisianna, AS tersebut saat ini sedang menempuh masa pelatihan astronaut untuk misi ke Mars.

Tingginya potensi risiko yang kemungkinan dihadapi astronaut saat bepergian ke Mars nyatanya tak menggoyahkan niat Carson. Bahkan ia mengaku tetap antusias untuk menempuh perjalanan ke Mars, sekalipun misi itu tidak akan pernah membawanya kembali ke Bumi.

"Selalu ada rasa takut bahwa sesuatu dapat berjalan dengan tidak baik, mengetahui bahwa tidak ada misi ke luar angkasa yang keamanannya terjamin 100 persen. Tetapi saya yakin bahwa misi ke Mars, dan segala manfaat yang dapat kita peroleh, akan menutup segala risiko," ungkapnya.

Carson tercatat menjadi peserta termuda yang lulus dari Advanced Space Academy. Di tahun 2012 dan 2013, ia melanjutkan studi di Space Camp Turki dan Space Camp Kanada untuk melatih kemampuannya menjadi astronaut.

Di antara calon astronaut lain, ia menjadi satu-satunya peserta yang sejauh ini berhasil merampungkan Program Paspor NASA dengan mengunjungi 14 NASA Vistitor's Centers.[cnn/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version