View Full Version
Kamis, 05 Dec 2019

Pentagon Bantah Mereka Akan Kirim 14.000 Pasukan ke Timur Tengah

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pentagon pada hari Rabu (4/12/2019) membantah laporan bahwa Amerika Serikat mempertimbangkan untuk mengirim lebih dari 14.000 tentara ke Timur Tengah dalam menghadapi ancaman yang dirasakan dari Iran.

Wall Street Journal melaporkan bahwa kemungkinan penyebaran akan mencakup "lusinan" lebih banyak kapal dan dua kali lipat jumlah pasukan yang ditambahkan ke pasukan AS di wilayah tersebut sejak awal tahun ini, mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Surat kabar itu mengatakan Presiden Donald Trump dapat membuat keputusan tentang peningkatan pasukan sedini bulan ini.

Namun Pentagon membantah keakuratan laporan itu.

"Agar lebih jelas, pelaporannya salah. AS tidak mempertimbangkan untuk mengirim 14.000 tentara tambahan ke Timur Tengah," juru bicara Alyssa Farah tweeted.

Wilayah itu telah melihat serangkaian serangan terhadap kapal-kapal pengiriman dan serangan drone dan rudal pada instalasi minyak Saudi pada bulan September yang dituduh dilakukan oleh Iran.

Washington telah meningkatkan kehadiran militernya di Teluk dan memperluas sanksi ekonomi pada Teheran, meningkatkan ketegangan di seluruh wilayah.

Pada pertengahan November, kapal induk AS Abraham Lincoln berlayar melalui Selat Hormuz dalam unjuk kekuatan yang bertujuan meyakinkan sekutu yang khawatir tentang ancaman Iran.

Pada Oktober, Menteri Pertahanan Mark Esper mengumumkan bahwa dua skuadron tempur dan baterai pertahanan rudal tambahan sedang dikirim ke Arab Saudi, dengan total sekitar 3.000 tentara baru.

Sebelumnya Rabu Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan negara itu bersedia untuk kembali ke meja perundingan mengenai program nuklirnya jika AS pertama menarik sanksi, yang telah menghambat ekonomi negara itu dan mungkin telah berkontribusi terhadap gejolak domestik baru-baru ini dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar.

Berbicara pada sebuah konferensi pertahanan di Manama, Bahrain pada 23 November, Jenderal Kenneth McKenzie, komandan Komando Sentral AS, mengatakan AS tidak memiliki semua sumber daya yang diperlukan untuk mencakup wilayah Timur Tengah.

"Ada banyak air untuk ditutupi. Sederhananya, kami tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk berada di tempat yang kami inginkan dalam jumlah yang tepat setiap saat," katanya kepada Dialog Manama tahunan tentang keamanan regional.

Tetapi McKenzie menolak kritik bahwa Washington telah melepaskan diri dari wilayah tersebut.

"Kami memiliki sebuah kapal induk di teater, kami telah memperkuat Arab Saudi," katanya.

"Jadi aku tidak yakin aku akan setuju dengan narasi ditinggalkan atau narasi berjalan pergi."

"Jelas Amerika Serikat memiliki prioritas global yang berbeda, dan ini mungkin bukan prioritas global tertinggi, tetapi saya pikir itu tetap merupakan hal yang sangat penting bagi Amerika Serikat," tambahnya. (TNA)


latestnews

View Full Version