View Full Version
Selasa, 21 Apr 2020

Anda Mendapati Ramadhan Tahun Ini, Bersyukurlah!

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Jika Allah panjangkan umur kita hingga Ramadhan tahun ini (1441 H) maka kita wajib benar-benar bersyukur kepada Allah. Mendapati Ramadhan merupakan nikmat yang sangat agung dari Allah kepada seorang hamba. Dengan nikmat ini kita bisa menghasilkan ketaatan dan amal ibadah yang sangat banyak. Lebih-lebih, pahala ibadah dan ketaatan dilipatgandakan lebih banyak daripada di bulan-bulan selainnya.  

Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah berkata,

بلوغُ شهر رمضان وصيامُه نعمةٌ عظيمة على مَن أقدره الله عليه

Datangnya bulan Ramadhan dan bisa berpuasa padanya adalah nikmat yang agung bagi orang yang Allah mampukan melaksanakannya.

Beliau berdalil dengan hadits tiga orang yang berjihad di jalan Allah. Dua orang telah syahid. Yang satunya meninggal di kemudian hari. Ia wafat di atas kasurnya. Bukan di medan jihad. Ada seseorang yang bermimpi bahwa kemuliaan orang ini melampaui kedua sahabatnya yang gugur di medan jihad. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

أليس صلى بعدهما كذا وكذا صلاةً، وأدرك رمضان فصامه؟ فوالذي نفسي بيده، إن بينهما لأبعدَ مما بين السماء والأرض

Bukankah ia telah melaksanakan shalat sebanyak ini dan itu sesudahnya dan mendapati Ramadhan lalu ia berpuasa? Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesuangguhnya jarak antara keduanya sejauh langit dan bumi.” (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan Syaikh Al Albani di Shahih Sunan Ibni Majah)

Kalau kita mau merenungkan, ada berapa orang yang tahun lalu shalat tarawih di samping kita, namun sekarang dia sudah terbaring di dalam tanah. Sekarang dia menunggu doa-doa tulus dari orang yang masih hidup di bulan mulia ini. Seandainya ia boleh berangan, maka pastilah ia ingin diberi kesempatan mendapati Ramadhan sehingga bisa beramal padanya walau hanya sesaat saja.

Berapa banyak hati yang rindu berjumpa dengan Ramadhan, tapi jasad pemiliknya sudah terkubur di dalam tanah. Berapa banyak orang sakit yang berkeinginan berpuasa, namun fisik lemahnya menghalangi dari shiyam. Karenanya, bersyukurlah kepada Allah yang telah menyampaikan kita kepada bulan mulia dan memberikan kesehatan.

Jika kita benar-benar memahami nikmat agung ini maka kita akan menyukurinya. Menjaga nikmat itu dengan sebaik-baiknya. Caranya, dengan memanfaatkan Ramadhan untuk menegakkan ketaatan dan ibadah. Dengan ini Allah akan menjaga nikmat ini dan menambahkannya untuk kita.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu..”.” (QS. Ibrahim: 7)

Sebagian salah berkata, “ikatlah nikmat Allah dengan bersyukur kepada-Nya.”

Seorang salaf pernah mengatakan, “nikmat ‘ibarat’ hewan liar, maka ikatlah ia dengan syukur.”

Sebagian ulama salaf berkata,

قيدوا نعم الله بشكر الله

Ikatlah nikmat-nikmat Allah dengan bersyukur kepada-Nya.

Ali bin Abi Thalib berkata kepada laki-laki dari Hamadzan, “sesungguhnya nikmat itu berhubungan dengan syukur. Syukur itu terkait mazid (tambahan nikmat). Keduanya berada dalam satu ikatan. Bertambahnya nikmat tidak akan terputus sehingga terputus syukur dari hamba.”

Lebih-lebih kita sedang mengalami pandemi Civid-19. Kematian dinegeri kita akibat ganasnya virus Corona mencapai ratusan. Konon, ada yang mencurigai sampai ribuan. Karenanya, Allah masih memberikan nikmat umur panjang dan kesehatan kepada kita sehingga mendapati Ramadhan. Tidak ada pilihan bagi kita kecuali bersyukur kepada Allah atas nikmat itu. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version