View Full Version
Sabtu, 09 May 2020

Keistimewaan Wafat di Ramadhan

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasullillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Ajal seseorang tidak ada yang tahu kecuali Allah Subahanahu wa Ta'ala. Waktu dan tempat meninggal dunia seseorang termasuk ilmu khusus yang hanya dimiliki oleh-Nya. Dirahasiakan dari hamba sebagai ujian bagi mereka agar senantiasa bersiap-siap dengan iman dan takwa.

Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman,

إنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34)

Meninggal di Ramadhan

Tidak ditemukan dalil khusus keistimewaan wafat di bulan Ramadhan. Kecuali orang yang wafat dalam kondisi puasa. Ini berlaku di Ramadhan dan luar Ramadhan. Karena ia akhiri hayat dengan amal shalih.

Dari Hudzaifah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

 “Siapa mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah berharap wajah Allah (keridhaan-Nya) dan ditutup hayatnya dengan kalimat ini pasti ia masuk surga. Siapa puasa satu hari mengharap wajah Allah, meninggal dalam kondisi puasa, pasti ia masuk surga. Siapa bersedekah mencari wajah Allah dan meninggal di atasnya, pasti ia masuk surga.” (HR. Ahmad. Dihassankan Al-Haitsami di Majma’ al-Zawaid, dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani di Ahkam al-Janaiz)

Kemuliaan seseorang di akhirat sangat ditentukan oleh amalnya. Surga yang dijanjikan untuknya bersyarat dengan amal shalihnya. Jika hayatnya diakhiri dengan amal shalih ini bertanda kebaikan untuk dirinya. "Amal seseorang ditentukan pada penutupnya," hadits shahih. Tidak semata-mata meninggal di bulan Ramadhan lalu seseorang mendapat kemuliaan; padahal dirinya jauh dari amal shalih.

Fatwa Syaikh bin Bazz Rahimahullah, tentang wafat di Ramadhan, ..

وكذلك إذا مات في رمضان ما أعلم فيه شيئا يدل على فضل خاص، لكن يرجى له، إذا مات وهو صائم مستقيم يرجى له الخير العظيم، ولكن لا أعلم شيئا خاصا في موت رمضان

Begitu juga apabila ia meninggal di Ramadhan, aku tidak mengetahui ada dalil dalam masalah ini yang menunjukkan keutamaan secara khusus. Tetapi, apabila meninggal dalam kondisi berpuasa yang benar diharapkan ia amendapatkan kebaikan yang besar. Tetapi, saya tidak tahu ada dalil khusus tentang meninggal di Ramadhan....” (Fatawa Nuur A’la al-Darbi, Ibnu Bazz: 13/477)

Allah telah istimewakan 70 ribu dari hamba-Nya dengan janji masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Tidak lain, karena mereka memurikan tauhidnya kepada Allah dan memantapkan tawakkalnya kepada-Nya. Ini yang menjadi sebab dasar untuk mendapatkan kemuliaan saat wafat. Bukan semata wafat di Ramadhan.

Penutup

Salah satu tokoh yang menjadi inspirasi banyak keluarga Muslim, Mutammimul Ula, telah meninggal dunia pada Kamis 14 Ramadhan 1441 Hijriah/7 Mei 2020, pukul 07.56 WIB di Rumah Sakit Sentra Medika. Hal ini disampaikan Ismail Mutammimul Ula, putra keenam almarhum.

Ustadz Mutammimul lahir di Sragen pada 2 April 1956 di Sragen. Dia menikah dengan Dra Hj Wirianingsih, dan dikaruniai 11 anak. Pasangan ini menjadi inspirasi bagi kalangan keluarga Muslim karena mampu mendidik anak-anaknya sebagai penghafal Alquran atau hafiz.

Melihat prestasi amalnya, kita berhusnudzan dan memohon kepada Allah, beliau wafat dalam kondisi husnul khatimah. Semoga Allah mengampunkan dosa-dosa beliau dan menerima seluruh amal shalihnya. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version