BLORA (Voa-Islam.com)- Malang nian nasib warga Sumberejo, pasalnya tiap kali ada warga yang meninggal, Masyarakat yang tak'ziah harus rela bersusah payah arungi sungai Lusi untuk menuju tempat pemakaman desa.
Desa yang bertempat paling selatan di Kecamatan Ngawen itu, sudah dari turun temurun tiap kali ada warganya yang meninggal harus seperti itu, lokasi pemakaman desa yang terpisah oleh sungai Lusi cukup memberatkan warga, terlebih saat datang banjir.warga harus mengarungi deras sungai Lusi dahulu.
Reporter Voa-Islam, sesaat dapat info perihal kabar itu, langsung meluncur ke lokasi [Sabtu/2/5].untuk melihat secara nyata kebiasaan warga Sumberejo saat memakamkan warganya. Dengan di temani Babinsa dari Koramil Ngawen, Reporter pun mencoba menulusuri setiap hal yang ada.
Bapak Mugiono misalnya, Beliau adalah ketua BPD desa Sumberejo, sangat berharap pemerintah memperhatikan kondisi masyarakat desa dan membuatkan jembatan agar tidak kerepotan.
“ kami sudah berkali kali menyampaikan kepada setiap aparat pemerintahan, dari pak camat sampai ke Bupati tapi jawabnya selalu muter muter tidak jelas yang intinya berat hati” papar bapak Mugiono.Sabtu (2/5)
Bukan hanya di situ, ketua BPD itu juga menegaskan “ perhatian pemerintah kepada kami sama sekali tidak ada, padahal apa yang kami katakana itu adalah realita, ini menyangkut keselamatan dan kepentingan umum yang seharusnya di perhatikan pemerintah daerah” ujang nya.
Makam tempat penguburan jenazah desa Sumberejo memang lumayan jauh dari desa 3km, selain jalanya jelek. Faktor keamanan juga harus di perhatikan. Selama ini masyarakat hanya memakai alat apa adanya, sekedar bamboo yang di potong potong terus di ikat dengan tali seadanya lalu mayit di aruskan ke muara sungai sambil di tsrik hingga ke pinggir sungai.
Sungguh hal yang tak terkira bagi sebagian orang, tapi hal itu nyata di tengah masyarakat Sumberejo.semoga dengan adanya ini pemerintah mencoba memberikan perhatian yang nyata.[Protonema (voa-islam)]