JAKARTA (voa-islam.com)--Angka kasus penyebaran Covid-19 yang terus melonjak, membawa dampak buruk ke masyarakat. Tidak hanya pada sektor kesehatan, namun juga pada sektor ekonomi. Badan Pusat Statistik melaporkan, jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2021 mencapai 27,54 juta orang. Jumlah ini naik 1,12 juta orang dibanding 2020 pada periode yang sama.
Banyak masyarakat yang mengeluhkan penghasilan mereka turun drastis selama pandemi. Bahkan banyak pula yang terkena pemutusan hubungan kerja dan tidak lagi memiliki penghasilan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.
Memenuhi kebutuhan makan menjadi hal yang sulit bagi sebagian masyarakat. Aksi Cepat Tanggap pun memandang situasi tersebut sudah darurat dan tidak bisa dibiarkan terus terjadi. ACT didampingi Majelis Ulama Indonesia meluncurkan layanan Food Careline Services (FCS) Senin (26/7/2021).
FCS merupakan layanan antar pangan gratis terintegrasi, yang berbasis teknologi sebagai solusi untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat terdampak pandemi.
Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar menerangkan, kehadiran program ini merupakan kolaborasi umat dengan ulama untuk kontribusi nyata kepada negara dan bangsa.
“Ada hal besar yang kita siapkan untuk merespons, sebagai lembaga civil society kami tidak mungkin tinggal diam. Aksi Cepat Tanggap bekerja sama dengan MUI sebagai keberkahan dan kesejahteraan bangsa. Spirit ini yang kami sampaikan,” terang Ibnu.
Vice President ACT Dwiko Hari Dastriadi menerangkan, untuk menggunakan layanan ini, masyarakat cukup menelepon ke nomor 0800-1-165-228 dan melengkapi data administrasi yang diperlukan. Nantinya, tim akan segera menyiapkan makanan siap saji di Central Kitchen yang tersebar di beberapa wilayah, bekerja sama dengan sejumlah rumah makan, dan di Humanity Food Bus. Begitu makanan siap, Humanity Bikers akan menjemput makanan tersebut, dan mengantarkannya langsung ke rumah penelepon.
“Layanan ini menargetkan sedikitnya 2.000 penelepon masuk tiap harinya. Makanan yang dibagikan pun, adalah makanan yang kami perhatikan rasa dan kandungan gizi di dalamnya. Sehingga, selain lapar yang hilang, pemenuhan gizi juga insyaallah tercukupi,” ujar Dwiko.
Ia menjelaskan, layanan ini juga bersinergi dengan warung nasi yang tersebar di berbagai wilayah di Jabodetabek untuk menghadirkan 100 paket per warungnya. Humanity Bikers akan langsung mengambil nasi dan lauk yang telah disiapkan pemilik warung, lalu mengantarnya ke rumah penelepon layanan FCS. Dengan begitu, bukan hanya berniat membantu masyarakat yang membutuhkan makan, tetapi juga ikhtiar membantu para pelaku usaha makanan.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan mendukung penuh layanan FCS. Menurutnya, pandemi Covid-19 menjadi momen nyata untuk saling membantu sesama saudara yang membutuhkan.
“Layanan ini menjadi ikhtiar. Saat ini bukan lagi saatnya berwacana. Bukan saatnya saling menyalahkan. Namun ini adalah saatnya kita saling berbagai, peduli, dan saling menolong,” kata Amirsyah.
Tidak hanya FCS, untuk mengoptimalkan bantuan makanan ke warga terdampak pandemi, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dari ACT turut meluncurkan gerakan Operasi Orang Lapar (OOL). Lewat operasi ini, MRI akan membagikan paket makanan siap santai menggunakan armada Humanity Food Van. Pekerja informal yang membutuhkan makanan akan menjadi target penerima dalam operasi ini.
Sebelumnya, dalam spirit Indonesia Darurat Solidaritas, ACT dan MUI telah mendistribusikan bantuan masif, 1.000 ton bantuan pangan, 100.000 Air Minum Wakaf, 1.000 sapi kurban.* [Ril/voa-islam.com]