View Full Version
Selasa, 28 Sep 2021

4 Permintaan untuk Kebaikan Dunia dan Akhirat

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Dari Thariq bin al-Asyim al-Asyja’i Radhiyallahu 'Anhu, ia mendengar Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam didatangi seseorang. Lalu ia bertanya, “Ya Rasulallah, apa yang aku ucapkan saat aku meminta kepada Tuhanku?”

Beliau menjawab, ucapkanlah:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَعَافِنِي، وَارْزُقْنِي

Ya Allah ampuni aku, rahmati aku, berikan kesejahteraan kepadaku, dan anugerahkan rizki kepadaku.

Kemudian beliau gabungkan empat jarinya selain ibu jari lalu bersabda lagi, “sesungguhnya kalimat doa ini mengumpulkan kebaikan urusan dunia dan akhiratmu.” (HR. Muslim)

Allahumma: ya Allah. Maksudnya adalah memanggil Allah dengan nama-Nya paling agung, yaitu Allah. Dengan berwasilah nama ini maka doa akan lebih dikabulkan sehingga meningkat kedekatan hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Tambahan mim bertasydid di belakangnya –sebagian pendapat- adalah ganti dari Ya’ Nida’ (Ya panggilan), artinya: wahai Allah. Pendapat lain mengatakan, untuk mengagungkan dan membesarkan Dzat yang dipanggil. Ketiga, Mim bertasdid menunjukkan nama-nama Allah yang Maha Indah. Sehingga apabila memanggil Allah dengan Allahumma berarti memanggil Allah dengan seluruh nama-nama yang dipunya-Nya.

Ighfirli: Ampuni aku. Maksudnya adalah tutupi dosaku dan hilangkan seluruh kesalahan-kesalahanku dan hukuman atas dosa dan kesalahanku.

Warhamni: dan rahmati (kasihi) aku. Maksudnya anugerahkan kepadaku rahmat (kasih sayang) dari sisi-Mu. Rahmat ini mencakup ampunan dosa, dijauhkan dari hukuman atas dosa, dan meminta limpahan karunia kebaikan di dunia dan akhirat.

Mmeinta ampunan dan rahmat sering disebutkan beriringan dalam banyak doa; baik di Al-Qur’an maupun Sunnah. Di antaranya, firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

وَقُل رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

Dan katakanlah (wahai Muhammad): wahai Tuhanku, berilah ampunan dan rahmat (untukku), dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat.” (QS. Al-Mukminun: 118)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah tentang ayat ini, “ini adalah arahan dari Allah untuk membaca doa ini. Makna ampunan secara umum adalah dihapuskan dosa dan ditutupi dari manusia. Dan makna rahmat adalah menunjuki dan memberi taufiq dalam perkataan dan perbuatan.”

Wa’afini: yaitu anugerahkan keselamatan dan kesejahteraan pada urusan duniaku dari keburukan-keburukan dan syubuhaat (kerancuan paham), pada badanku dari berbagai macam penyakit, pada akalku dari kedunguan dan gila. Penyakit paling berbahaya adalah penyakit hati; bisa disebabkan syubhat yang menyesatkan dan syahwat yang membinasakan. Penyakit inilah yang menyebabkan kecelakaan di dunia dan akhirat. (Taudhih al-Ahkam, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Bassam: 1/555)

Warzuqni: dan anugerahkan rizki kepadaku. Maksudnya adalah beri aku rizki halal yang mencukupkanku dalam kehidupan dunia ini sehingga tidak meminta-minta kepada makhluk. Dan berikan rizki yang luas di akhirat dari kenikmatan-kenikmatan surga.

Doa serupa disebutkan lam hadits lain, dengan tambahan meminta petunjuk. Seperti doa saat duduk di antara dua sujud.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat duduk di antara dua sujud biasanya membaca:

اَللَّهُمَّ اِغْفِرْ لِي  وَارْحَمْنِي  وَاهْدِنِي  وَعَافِنِي  وَارْزُقْنِي

"Ya Allah ampunilah aku rahmati diriku, berilah petunjuk padaku, limpahkan kesehatan padaku, dan berilah rizqi untukku." (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Al-Hakim)

Meminta hidayah di dalam doa ini mencakup hidayah ilmu dan amal. Yaitu agar diajarkan ilmu berkaitan dengan rincian ajaran dien ini dan pertolongan (taufiq) untuk mengamalkannya. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version