View Full Version
Kamis, 05 Sep 2019

Sekali Isap Rokok Elektrik Bisa Ubah Pembuluh Darah

WASHINGTON (voa-islam.com) - Rokok elektrik atau vape berbahaya untuk kesehatan. Penelitian terbaru menunjukkan, cairan atau likuid dalam vape dapat mengubah pembuluh darah setelah sekali isap dan menguapkannya ke udara.

Perubahan fungsi kardiovaskular ini juga berlaku ketika cairan rokok elektrik itu tidak mengandung nikotin sama sekali. Studi yang dipublikasikan di jurnal Radiology ini menyimpulkan, vape berdampak pada fungsi pembuluh darah orang sehat.

Peneliti menggunakan scan MRI untuk melihat perubahan fungsi kardiovaskular atau yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah saat mengisap rokok elektrik pada 31 orang yang tidak pernah merokok atau menggunakan vape sebelumnya.

Hasilnya, ditemukan perubahan aliran darah di dalam pembuluh arteri femoralis di kaki, hanya setelah satu kali digunakan.

"Setelah beberapa menit [perubahan pembuluh darah], semuanya menjadi normal," kata peneliti Felix W Wehril dari University of Pennsylvania, dikutip dari CNN.

Saat seseorang rutin mengisap rokok elektrik, Wehril mengatakan, kondisi pembuluh darah mungkin tak bisa kembali seperti semula.

Perubahan pembuluh darah juga mencerminkan proses yang sama pada pengembangan penyakit kardiovaskular seperti aterosklerosis. Namun, sejauh ini para peneliti belum dapat menentukan bahan kimia mana yang bertanggung jawab terhadap perubahan pembuluh darah itu.

Studi ini termasuk dalam penelitian pertama yang mengukur dampak rokok elektrik pada jantung, pembuluh darah, paru-paru, dan otak. Belum banyak penelitian yang menguji dampak vape. Pasalnya, jenis rokok ini baru populer beberapa tahun terakhir. Masyarakat menganggap rokok elektrik lebih sehat ketimbang rokok kretek.

"Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada paru-paru saat menghirup masuk dan keluar propilen glikol dan gliserin aerosol berulang-ulang. Kita akan tahu bertahun-tahun dari sekarang hasilnya," kata pendiri Stanford Research Into the Impact of Tobacco Advertising, Robert Jackler.[cnn/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version