View Full Version
Selasa, 22 Sep 2020

Studi: Memiliki Flu Melipat Gandakan Risiko Kematian Akibat Virus Corona

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Terinfeksi flu dan virus Corona pada saat yang sama meningkatkan risiko kematian lebih dari dua kali lipat dibandingkan jika dia hanya menderita COVID-19, menurut penelitian yang dirilis oleh badan kesehatan masyarakat tertinggi di Inggris.

Penelitian yang dilakukan oleh Public Health England (PHE) menemukan bahwa mereka yang terkena flu dan COVID-19 2,27 kali lebih mungkin meninggal daripada mereka yang baru saja menderita COVID-19, dan 5,92 kali lebih mungkin meninggal daripada mereka yang tidak memiliki keduanya.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang berusia 65 ke atas memiliki risiko terbesar. Sebagian besar kasus koinfeksi terjadi pada orang tua, dan lebih dari setengahnya meninggal.

Makalah tersebut menjelaskan kemungkinan dampak COVID-19 bersamaan dengan flu musiman sebagai "perhatian utama".

Yvonne Doyle, direktur medis PHE, berkata: “Jika Anda mendapatkan keduanya, Anda berada dalam masalah serius, dan orang yang paling mungkin terkena kedua infeksi ini mungkin adalah orang-orang yang paling tidak mampu sistem kekebalan tubuh sendiri, atau risiko mereka untuk hasil yang serius. "

Makalah itu menemukan bahwa orang dengan flu cenderung tidak dites positif COVID-19, tetapi Doyle mengatakan ini tidak boleh dianggap sebagai jaminan.

Beberapa negara di Asia sebelumnya telah meluncurkan program vaksinasi flu yang lebih awal dan lebih agresif tahun ini untuk mencegah komplikasi yang disebabkan oleh koinfeksi.

Tetapi negara lain, seperti Polandia, telah berjuang untuk mendapatkan vaksin flu karena kekurangan yang disebabkan oleh pandemi virus Corona.

Musim flu yang akan datang telah diidentifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai ancaman yang sangat akut, mengingat banyak bagian dunia sudah mengalami lonjakan infeksi COVID-19.

“Kami mulai melihat tren yang mengkhawatirkan di beberapa negara,” kata Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk COVID-19. “Kami melihat peningkatan rawat inap, di unit perawatan intensif… Itu mengkhawatirkan karena kami belum melihat musim flu.” (AN)


latestnews

View Full Version