View Full Version
Senin, 20 Dec 2021

RS Kampus Muhammadiyah Ini Raih Penghargaan RS Rujukan Covid Terbaik

MALANG (voa-islam.com)--Rumah Sakit (RS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus berkomitmen mengatasi pandemi Covid-19 di Kota Malang dan sekitarnya. Komitmen tersebut mengantarkan RS UMM memperoleh penghargaan RS rujukan kelas C terbaik se-Jawa Timur. Penghargaan itu diberikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) pada Senin (13/12) lalu.

Perwakilan RS UMM di ajang penghargaan HKN, dr. Thontowi Djauhari, NS., M.Kes, mengatakan bahwa meskipun RS UMM adalah kelas C, fasilitas penanganan covid yang dimiliki tergolong lengkap di banding RS kelas C pada umumnya. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi pelayanan covid maternal untuk ibu hamil dan melahirkan, ruang cuci darah, serta ruang operasi khusus pasien covid.

“Dengan fasilitas-fasilitas tersebut, banyak pasien covid dirujuk ke RS UMM. Terhitung sudah ada 1867 pasien covid yang telah dirawat hingga saat ini. Terkait dengan penghargaan RS rujukan terbaik, alhamdulillah kerja keras kami dapat membuahkan hasil yang baik. Yang lebih membanggakan lagi, RS UMM merupakan satu-satunya RS swata yang menerima penghargaan tersebut,” kata dokter RS UMM itu.

Sebelumya, RS UMM juga mendapatkan penghargaan dari Bupati Malang dan Dinas Kesehatan Kota Batu. Direktur RS UMM, Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD-KPTI, mengatakan bahwa pemberian penghargaan tersebut terkait dengan kontribusi RS UMM dalam penanganan pandemi covid di Kota Malang dan sekitarnya.

“Selain merawat pasien covid yang di rujuk ke RS UMM, kami bersama Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia (YPPII) juga membantu pasien-pasien Covid yang harus melakukan isolasi mandiri di gedung YPPII Kota Batu. Jadi, YPPII menyediakan tempat isolasi mandiri bagi warga kota Batu, sementara kami mengirimkan dua dokter dan 19 perawat untuk mendampingi pasien selama 24 jam,” ungkap Djoni.

Lebih lanjut, Djoni mengatakan bahwa sekalinya RS UMM terjun menangani pendemi covid, mereka harus melakukannya sampai tuntas. Jadi, saat banyak rumah sakit yang tidak bisa menyediakan fasilitas tertentu bagi pasien covid, RS UMM harus bisa menyediakannya.

“RS Swasta identik untuk mementingkan profit. Namun kami adalah RS Muhammadiyah yang berslogan ‘Dari Muhammadiyah untuk Bangsa’, jadi pelayanan kami juga termasuk pengabdian untuk bangsa. Penghargaan ini tentu bukan akhir dari perjuangan kami, ke depannya kami akan terus berjuang untuk kesehatan masyarakat. Semoga keberadaan RS UMM dapat berguna bagi masyarakat luas,” ujar Djoni.

Senada dengan Djoni, pengurus YPPII Roland Oktavianus, menceritakan bahwa penyediaan tempat isolasi mandiri ini diperuntukkan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan Covid seperti di India. Bersama sang adik yang merupakan dokter di Wisma Atlet Jakarta, Roland membuat tempat isolasi di gedung YPPII semirip mungkin dengan Wisma Atlet Jakarta.

“Gedung ini mulai beroperasi sejak bulan Maret 2021. Adapun Gedung YPPII ini memiliki 43 kamar dan dapat menampung 180 orang. Sampai bulan November kemarin, tercatat sudah ada 1.038 pasien isolasi mandiri yang dirawat di sini,” kata Roland

Lebih lanjut, untuk keperluan dokter dan perawat, Roland mengatakan telah bekerja sama dengan RS UMM. Selama masa kenaikan covid di kota Batu, YPPII dan RS UMM telah berjuang dengan keras agar para pasien segera pulih. “Memasuki bulan Desember ini gedung YPPII telah kosong karena pasien Covid di kota batu telah menurun. Saya bersyukur berkat sinergi antara YPPII dan RS UMM ini, pandemi Covid di kota Batu dapat ditekan,” pungkasnya.*

Sumber: Muhammadiyah.or.id


latestnews

View Full Version