View Full Version
Selasa, 08 Jan 2013

Kinerja Densus 88 Jadikan Indonesia State Terrorism Seperti Zionis

JAKARTA (voa-islam.com) - Aktivis kemanusiaan, dr. Joserizal Jurnalis, SpOT menyatakan peristiwa pembunuhan dua pemuda Asmar dan Kholil di pelataran masjid, jelas menggambarkan bahwa Densus 88 meniru cara kerja Amerika Serikat dan Zionis.

Hal ini diungkapkan Joserizal yang geram atas pembantaian demi pembantaian yang dilakukan Densus 88 terhadap umat Islam.   

“Peristiwa pembunuhan dengan pemberondongan anggota masyarakat sipil di pelataran mesjid adalah salah satu bukti yang menyakinkan bahwa Densus 88 meniru cara kerja program war on terror yang diciptakan AS dan Zionis,” kata pendiri Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), kepada voa-islam.com, Senin (7/1/2013).

...Densus 88 menganggap ini perang tertutup, sama seperti AS dan Zionis yang juga melakukan pembunuhan aktivis dakwah di seluruh dunia.

Menurut dokter Jose -sapaan akrabnya- Densus 88 menganggap ini perang tertutup seperti AS dan Zionis yang melakukan pembunuhan terhadap aktivis dakwah di seluruh dunia.

“Densus 88 menganggap ini perang tertutup, sama seperti AS dan Zionis yang juga melakukan pembunuhan aktivis dakwah di seluruh dunia. Kadang AS dan Zionis menggunakan pasukan ‘swasta’ Blackwater untuk operasi undercovernya,” ujarnya.

Untuk itu, Jose meminta kepada pemerintah agar melakukan evaluasi terhadap kinerja Densus 88 dan menelusuri aliran dananya.

“Sudah saatnya apa yang dilakukan Densus 88 ini dievaluasi, apakah Densus 88 ini menjalankan program negara atau program asing (war on terror)? Cara yang paling mudah adalah dengan menelusuri dana operasional mereka,” ungkapnya.

...Cara-cara kerja densus seperti ini membuat negara melakukan state terrorism. Tidak akan menimbulkan ketakutan kepada target operasi Densus 88 tetapi akan menimbulkan kemarahan

Sebab kinerja Densus 88 yang main tembak, telah menjadikan Indonesie sebagai state terrorism. Dan tindakan tersebut justru akan menimbulkan balas dendam masyarakat sipil.

“Cara-cara kerja densus seperti ini membuat negara melakukan state terrorism. Tidak akan menimbulkan ketakutan kepada target operasi Densus 88 tetapi akan menimbulkan kemarahan, kebencian bukan hanya bagi target Densus 88, malah bisa meluas ke masyarakat sipil dan balas dendam,” tegasnya.

Di negaranya sendiri, program war on terror banyak dipertanyakan. Begitu banyak buku yang ditulis dan berpendapat bahwa pelaku tragedi 9/11 adalah AS dan Zionis sendiri.

“Program war on terror sendiri sebagai kelanjutan peristiwa 9/11 sudah banyak dipertanyakan masyarakat sipil dunia bahkan di AS sendiri. Banyak buku ditulis mempertanyakan peristiwa 9/11 yang menjadi dasar dari program war on terror, apakah betul dilakukan Osama Bin Laden? Mayoritas berpendapat pelakunya adalah AS dan Zionis sendiri untu menciptakan ‘keseimbangan baru’ di dunia,” tutupnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version