View Full Version
Ahad, 07 Jul 2013

Diskusi Seru JITU dengan Aktivis JAT Tentang Revolusi Suriah

JAKARTA (voa-islam.com) – Belum lama ini (4/7) Jurnalis Islam Bersatu (JITU) memenuhi undangan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) untuk berdiskusi membahas tentang Revolusi Suriah di Markaz Dakwah JAT, Jl. Siaga II, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Hadir sebagai pembahas dari JAT, antara lain: Ustadz Son Hadi (Jubir JAT), Ustadz M. Akhwan (wakil amir JAT), Ustadz Abu Al Izz, Lc dan Ustadz Fuad Hadzami. Divisi data dan analisa sariyah I’lam JAT memberikan bahan diskusi seputar sikap JAT terhadap revolusi Suriah.

JAT menyampaikan, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir telah membuat surat terbuka untuk Bashar Al-Assad dengan tiga bahasa yang sudah dikirimkan ke Kedubes Suriah di Jl. Karang Asem I No. 8, Kuningan Raya, Jakarta Selatan. “Mohon temen-temen JITU ikut mengawalnya,” kata Jubir JAT Ustadz Son Hadi.

Ada beberapa hal yang disampaikan JAT dalam pembahasan diskusi dengan JITU, diantaranya: Sikap JAT terhadap Syi’ah, Revolusi Suriah, dan kerusakan pemerintahan SBY.

JAT menilai Syi’ah telah mencaci maki sebagaian sahabat Nabi saw. Syiah Rafidhah yang meyakini adanya Qur’an lain (disebut mushaf Fatimah) menurut JAT adalah kafir murtad.  

Tentang revolusi Suriah, ada pelajaran yang berharga yang perlu dipetik, yakni: Pertama, revolusi Suriah ini didukung oleh lintas harokah dunia. Kedua, Revolusi Suriah digadang-gadang banyak ulama sebagai revolusi Islam menuju tegaknya khilafah Islamiyah. Ketiga, banyak nubuwah tentang Syam dan Suriah. Keempat, revolusi Suriah sebagai screening antara haq dan batil, politik pencitraan Syiah dan pendukungnya.

JAT juga mengupas antara revolusi Suriah dan Revolusi Indonesia. Menurut JAT, isu paling kental tentang revolusi Suriah adalah isu Syiah. Hal yang tidak boleh dilupakan dan merupakan pokok terjadinya revolusi Suriah adalah adanya rezim tiran thagut Bashar Al-Assad. Disitulah semangat revolusi sesungguhnya.

“Meski Bashar Al Assad seorang Sunni sekalipun, dia tetap harus digulingkan, karena tak menerapkan hukum Islam, berkomplot dengan kafir Rusia dan Cina. Untuk itu, umat Islam harus sadar, bahwa Arab Spring (revolusi Arab) seharusnya bisa menembus ke berbagai negara lainnya, seperti Saudi, Yordania, bahkan Palestina yang dipimpin thagut Mahmud Abbas. Jika pemahaman revolusi ini menyebar di tengah umat, maka tak mustahil Indonesia bisa tertular revolusi Suriah. Bukankah begitu banyak kezaliman pemerintah SBY di depan mata?” demikian sikap JAT. [desastian]


latestnews

View Full Version