View Full Version
Sabtu, 17 Aug 2013

Amnesty Internasional Didesak Selidiki Kejahatan Kemanusiaan di Mesir

JAKARTA (voa-islam.com) – Sejumlah NGO kemanusiaan yang tergabung dalam South East Asia Humanitarian Committee (SEAHUM) Jumat (16/8) kemarin, berkumpul di Bunderan HI untuk melakukan Aksi Damai Solidaritas Peduli Mesir. Mengenakan pakaian serba hitam, aksi bergerak menuju Gedung Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) di Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat.

Tampak hadir dalam barisan aksi solidaritas “Save Egypt” itu antara lain: Ustadz Bachtiar Nasir (MIUMI), Ust Ferry Nur (KISPA), Ust Fahmi Salim, Mustofa Nahrawardaya (PP Muhammadiyah), Ahmad Juwaini (Dompet Dhuafa), Agung Notowiguno (Presiden SEAHUM) dan wartawan senior Parni Hadi. Juga terlihat selebriti seperti Farhat Abas ikut dalam aksi tersebut.

Adapun NGO kemanusiaan yang juga lembaga itu meliputi: Dompet Dhuafa, Aksi Cepat Tanggap (ACT), PKPU, YDSF, dan Forum Zakat (FOZ). Ratusan massa yang hadir membentangkan spanduk mengecam tindakan militer Mesir yang brutal. Diantara spanduk itu bertuliskan: “Stop Killing”, “Terkutuklah”.

Dalam pernyataan sikapnya, sejumlah NGO kemanusiaan menyatakan prihatin atas terbunuhnya ribuan rakyat Mesir pro Mursi dalam insiden di Mesir oleh rezim militer. Berikut pernyataan sikap yang dibacakan Ustadz Bachtiar Nasir dalam orasinya:

"Kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan pemerintah militer Mesir terhadap rakyat sipil yang mengakibatkan korban yang sangat besar. Kami juga meminta PBB dan Amnesty Internasional untuk melakukan penyelidikan independen serta melakukan tuntutan atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi.”

Juga diserukan kepada semua negara, organisasi internasional dan lembaga kemanusiaan untuk menyelenggarakan sebuah konferensi internasional yang dapat mendukung perdamaian dan terhindarnya kekerasan di Mesir.

"Kami menyerukan kepada semua organisasi kemanusiaan untuk memberikan pertolongan dan bantuan kemanusiaan bagi korban kekerasan di Mesir,” jelas Bachtiar Nasir.

Kepada Presiden RI Susilo bambang Yudhoyono diminta untuk membuat pernyataan sikap yang mewakili suara kemanusiaan dari negara dengan jumpal penduduk muslim terbesar di dunia. [desastian]


latestnews

View Full Version