View Full Version
Kamis, 22 Aug 2013

Ahok Abaikan Aspirasi Muslim Lenteng Agung Tolak Lurah Wanita Kristen

JAKARTA (voa-islam.com) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan pongahnya menolak aspirasi warga Muslim Lenteng agung yang enggan dipimpin oleh lurah perempuan beragama Kristen Protestan, Susan Jasmine Zulkifli.

Bahkan Ahok, Wagub Tionghoa yang juga beragama Kristen Protestan itu pun berani menyinggung soal Syiah.

"Wah saya kira kita tidak menangani penolakan Lurah Lenteng Agung hanya gara-gara dia agamanya beda. Nanti lama-lama ditolak juga gara-gara kamu masuk kelompok Syiah. Kan repot gitu lho," kata wagub yang biasa disapa Ahok ini di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Ahok mengaku tidak peduli dengan agama atau jenis kelamin anak buahnya. Selama bisa menjalankan tugas dengan baik, maka tidak ada alasan untuk memecat bawahan. "Kalau dia nyolong, tidak mau melayani itu baru masalah," imbuhnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini kembali menegaskan bahwa aspirasi warga Muslim Lenteng Agung tersebut pantas untuk diabaikan karena keinginan mereka itu bertentangan dengan konstitusi.

"Jadi saya tegaskan, tidak ada urusannya kinerja orang dengan agama, kita hanya taat pada konstitusi bukan pada konstituen," tegasnya.

Untuk diketahui, Sejumlah warga muslim menolak penempatan Lurah Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan di wilayahnya. Lurah Susan Jasmine Zulkifli yang beragama Protestan dianggap tidak merepresentasikan wilayah Lenteng Agung yang mayoritas beragama muslim.

"Dari dulu pemimpin di sini muslim," ujar perwakilan warga penolak Mochamad Rusli, 45 tahun saat ditemui di kediamannya di Lenteng Agung, Kamis, 22 Agustus 2013. Ia mengatakan keberatan karena merasa kurang sreg pemimpin non-muslim memimpin di wilayah mayoritas muslim.

Ia menyatakan baiknya Susan dipindah ke daerah yang lebih heterogen. "Kami bukan menolak, tapi menyarankan dipindah ke wilayah lain," ujar ia.

Pada Senin lalu, Rusli sudah menyampaikan pandangan itu ke Balaikota. Ia mengklaim sudah mengumpulkan 2.300 tanda tangan dan 1.500 Kartu Tanda Penduduk untuk memperkuat penyampaian pendapat itu.

"Angkanya masih belum mayoritas, tapi kalau semua warga sudah tahu, 99 persen saya yakin mereka mendukung," ujarnya. Saat ini tercatat ada sekitar 9.000 Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Lenteng Agung. [Widad/jpn, tmp]


latestnews

View Full Version