JAKARTA (voa-islam.com) - Akankah terjadi “duet maut” antara Mega-Jokowi pada pilpres 2014? Karena “Mbak” Mega dan “Dik” Jokowi sudah sering berduaan. Betapa semakin “lengketnya” antara Mega-Jokowi.
"Lengketnya" Mega-Jokowi ini bukan saja acara pertemuan resmi, tapi berlangsung dalam berbagai momentum. Termasuk saat menjelang malam Natal. Mega-Jokowi berdua bertandang ke rumah Ahok, di Pantai Mutiara 39, Jakarta Utara, Rabu, 25/12/2013.
Berbagai spekulasi politik muncul dengan kedatangan Mega-Jokowi ke rumah Ahok menjelang Pilpres 2014. Mega-Jokowi mulai "prepare" kepada Ahok, kalau Jokowi menemani Mega di pilpres tahun 2014 nanti, Ahok harus menggantikan posisi Jokowi.
Sebab, pertemuan tersebut bukan untuk pertamakalinya. Sebelumnya, Minggu (8/12/2013), Megawati juga makan bersama Jokowi dan Ahok di kediaman putri Proklamator RI Bung Karno itu di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Acara santap bersama itu disebut sebagai dadakan alias tidak direncanakan. Namun, spekulasi ada agenda politik dalam pertemuan mereka sangat kuat terasa. Apalagi kehadiran Jokowi bersama Ahok di kediaman Megawati adalah hal baru. Hal ini diduga sebagai kelanjutan dari seringnya Jokowi bertandang ke kediaman sang ketua umum partai banteng moncong putih tersebut.
Atmosfir yang muncul adalah pertemuan mereka sebagai persiapan Pilpres 2014. Jokowi disebutkan telah mendapat restu dari ketua umum PDIP untuk maju sebagai capres. Hingga tentang kemungkinan duet paket Capres-Cawapres PDIP; Megawati-Jokowi.
Pertemuan mereka untuk membahas wacana itu. Jika itu benar dan terjadi, maka Ahok akan menduduki posisi gubernur DKI Jakarta yang nantinya ditinggalkan Jokowi. 'Agenda politik' ini diperkuat dengan hadirnya beberapa kader PDIP dan kolega.
Di antaranya, Rieke Diah Pitaloka, Teten Masduki, Prananda Prabowo, Cornelia Agatha, dan Prajogo Pangestu. Kedatangan konglomerat Prayogo Pangestu, memberikan tanda, bahwa “duet maut” Mega-Jokowi ini, tak bisa lepas konglomerat hitam, dan Mega-Jokowi bisa jadi hanyalah "boneka" konglomerat hitam.
Pertemuan berlangsung sekitar 2,5 jam dan tertutup. Namun, Megawati membenarkan penjelasan Ahok. "Waktu makan di rumah kemarin kan mi Belitung-nya kurang. Makanya sekarang minta dibuatin kepiting saus tiram. Katanya kalau dibawa pulang enggak enak, mesti dibikin di rumah," timpal Megawati menutup.
Padahal, “triumphirat” Mega, Jokowi, dan Ahok, sudah mempersiapkan skenario, jika Mega-Jokowi maju pilpres 2014, dan jabatan gubernur DKI kosong langsung dipindahkan tangan ke Ahok. Gitu saja kok repot. ah/ww