View Full Version
Selasa, 07 Jan 2014

Syiah Punya Pengawal Revolusi, Bagaimana Sunni ?

SURAKARTA (07/01/2014) – Sekalangan tokoh nasional seperti Habib Rizieq atau Jose Rizal menganggap revolusi Suriah hanyalah konflik politik bukan perang aqidah. Bahkan lebih lanjut di lapangan, mulai timbul manuver yang menuduh bahwa siapa saja yang mengangkat issue perbedaan Sunni dengan Syiah sebagai bagian dari operasi intelejen. Sosok tokoh dakwah yang pernah terlibat dalam Jihad Afghanistan, yakni Ustadz Abu Rusydan menanggapi bahwa kalangan yang berpendapat seperti itu adalah model orang yang tidak mengetahui hakekat Jihad di Suriah atau mereka itu justru bagian dari intelejen musuh. “Minimal mereka malah tertipu oleh operasi intelejen!” kata beliau.

... mereka jugalah yang selalu memperingati hari kematian Hussain demi mengambil simpati tapi terus melumuri peringatan tersebut dengan lumpur dendam kesumat dan semangat kebencian kepada kalangan ahlus sunnah yang biasa disebutnya sebagai Nawashib ...

Ditemui usai memberikan ceramah dalam Tabligh Akbar bersama ustadz Abdul Rohim Ba’asyir di Mesjid MUI , Klitikan, Surakarta pada hari ahad (05/01/2014) kemarin, beliau malah menambahkan bahwa siapapun yang menyatakan konflik Suriah hanyalah permasalahan sektarian maka mereka tidak lepas dari dua model kalangan diatas. Tidak ada kelompok ketiganya,terlepas dari siapapun nama dan lembaga mereka.

Sebagaimana kita ketahui sejarah Syiah adalah sejarah pengkhianatan kepada kaum muslimin, bahkan sebenarnya mereka pulalah yang menyebabkan cucu Rasululloh sholallohu ‘alaihi wasallam, Hussain rodhiyallohu ‘anhu terbunuh di Karbala. Mereka berkata akan menyokong beliau malah meninggalkannya sehingga terbunuh. Uniknya, mereka jugalah yang selalu memperingati hari kematian Hussain demi mengambil simpati tapi terus melumuri peringatan tersebut dengan lumpur dendam kesumat dan semangat kebencian kepada kalangan ahlus sunnah yang biasa mereka menyebutnya sebagai Nawashib (anti Ahlul Bait). Padahal semua ahlus sunnah sudah pasti mencintai ahlul bait dan seluruh shahabat Rasululloh sholallohu ‘alaihi wasallam.

Ustadz Abu Rusydan menerangkan bahwa slogan “tidak Sunnah tidak Syiah tetapi Islam” yang sering didengang-dengungkan kalangan Syiah itu aneh. Karena Syiah (yang ada hari ini, red.) sendiri bukan Islam, tandasnya. Beliau juga menasihati kaum muslimin bahwa dalam menghadapi Syiah untuk tidak mudah terpancing, tidak tertipu, juga tidak terburu-buru dan yang terpokok adalah jangan bertindak sendiri-sendiri. Hendaknya dalam menghadapi kebathilan Syiah, semua harus menjadikannya sebagai masalah keummatan.

Ditambahkannya pula, bahwa kaum Syiah itu punya 2 disiplin kebijakan dalam melakukan misinya, yakni dengan dakwah di permukaan dan pendekatan gerakan. Mereka juga membangun Pasdaran (pasukan pengawal revolusi ala Syiah) yang justru tidak dimiliki kalangan ahlus sunnah di Indonesia. Jadi saat hujjah-hujjah ahlus sunnah tentang kebathilan Syiah tidak mampu mereka patahkan maka Syiah akan melakukan pendekatan gerakan. (Abu Fatih/voa Islam)


latestnews

View Full Version