View Full Version
Selasa, 11 Feb 2014

Laporan Pandangan Mata: Justru Aparat yang Membuat Kerusuhan di Poso

POSO (voa-islam.com) - Narasumber kami di Poso melaporkan kejadian pandangan mata terkait kerusuhan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah.

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, lagi dan lagi aparat kepolisian melakukan tindakan #teroristainment dan berbuat dusta serta melakukan kezholiman terhadap masyarakat Poso.

Sebelumya aparat Kepolisian memberitakan bahwa yang menuduh kelompok Santoso berjumlah tewas 2 orang. Padahal faktanya hanya satu orang saja.

Narasumber kami melaporkan bahwa korban yang satunya adalah masyarakat biasa. Aparat mencoba membuat alibi palsu dengan memberitakan korban dari masyarakat tersebut berinisial "F". Korban tewas "F" padahal bukan dari kelompok Santoso Cs. Jenazah Dandi alias Fandi siang ini di kembalikan ke Desa Masani Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tenggah. Seorang saksi mengatakan korban tewas Dandi alias fandi adalah berprofesi sebagai tukang kayu.

"Sesungguhnya yang benar terjadi adalah mereka cuma 1 orang saja yang gugur syahid Insya Allah" Ujar narasumber kami di Poso

Inilah laga dusta aparat mengobankan rakyat, aparat juga telah berdusta. katanya mereka yang mati cuman satu sungguh bohong... 

Tak henti-hentinya kedustaan Aparat Kepolisian di Poso

Narasumber kami melaporkan bahwa dua bulan sebelum kejadian penembakan yang menyebabkan tewasnya anggota Brimob dengan ditangkapnya sejumlah anggota masyarakat sebanyak 10 orang di Desa Taunca ternyata salah sasaran. Aparat melakukan sweeping di mana-mana di wilayah Poso yang mengakibatkan masyarakat resah dan merasa tidak aman lagi.

Tak hanya itu, operasi semena-mena sweeping pun dilakukan di panti asuhan Hidayatullah dan Pondok Pesantren Islam Amanah dimana para aparat Brimob memasuki di pondok dengan alasan cari "Teroris" menurut mereka. Padahal tak lebih sebagai aksi pengalihan isu teroristainment semata..

Karena faktanya rata-rata adalah remaja yang masih sekolah di MTs, SMK dan STM, parahnya aparat memperlakukan mereka dengan keji dan tidak kalah seperti binatang, remaja tersebut habis dihajar hingga babak belur.

Padahal banyak masyarakat Poso yang tidak tahu kabar kematian diantara masyarakat, bahkan ada yang sampai tembak mati.

Kegusaran masyakarat semakin menjadi-jadi pasca operasi liar tersebut, hal ini terjadi pada saat anggota Brimob menahan warga di sekitar komplek yang sering mereka lakukan sweeping meskipun warga tersebut tidak setuju dengan tindakan brutal.

Warga Poso sudah tidak tahan tahan sampai-sampai warga berteriak memekik pada anggota Brimob yang berbuat zholim.."semoga kalian di tembak sama mujahidin" ucap warga sebelum terjadinya penembakan.

[Abdullah Dari Bumi Poso/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version