View Full Version
Kamis, 07 Aug 2014

Rachmawati Soekarnoputri: Ada Konsensi Asing Berupa Bisnis Menangkan Jokowi

JAKARTA (voa-islam.com) - Adik kandung ketua umum PDIP, Rachmawati Soekarnoputri menyatakan pilpres kali ini menciderai demokrasi. Karena itu dia menolak intervensi asing kepada proses pilpres 9 Juli lalu.

"Masalah dalam pilpres ini utamanya adalah menciderai demokrasi kita. Saya menolak proses dari pilpres ini karena telah diintervensi asing," katanya di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).

Menurut Rachma, ada sebuah Grand Design yang telah dimainkan oleh asing dalam proses pilpres lalu.

"Grand design dari asing ini, memberikan konsultan politik untuk memenangkan salah satu pihak dalam proses pilpres kali ini," ujarnya.

Mantan ketua dewan pertimbangan ini membeberkan, ada sebuah konsensi berupa bisnis kali ini untuk memenangkan Jokowi-JK.

"Ada bentuk konsensi berupa bisnis kali ini siapa yang akan menang," tandasnya.

Tanggungjawab Ideologis Sebagai Putri Bung Karno

Rachmawati Soekarnoputri menegaskan, dirinya punya tanggung jawab ideologis sebagai salah satu putri bung Karno. Karena itu dia mengundurkan diri sebagai ketua dewan pertimbangan Partai NasDem.

"Saya punya tanggung jawab ideologis sebagai anak bung Karno maka saya tidak bisa menjadi ketua dewan pertimbangan Partai Nasdem," katanya di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).

Mantan ketua dewan pertimbangan Partai NasDem ini pun menilai media belum menunjukkan sikap yang netral sampai saat ini. Menurutnya, media belum melihat ada sikap yang berimbang.

"Pers juga tidak berbicara secara netral, saya masih melihat belum adanya sikap-sikap yang berimbang," katanya di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).

Rachmawati juga menyesalkan pernyataan media yang menulis Jokowi yang telah dimenangkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) disebut sebagai presiden terpilih. Menurutnya itu sebuah tindakan makar, harusnya disebut sebagai calon presiden terpilih.

Disebut sebagai presiden terpilih itu makar, padahal semua media itu memberitakan presiden terpilih," imbuhnya.

Rachmawati juga sudah menyurati presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait hal ini. Karena Rachma menganggap ini sudah dualisme kepemimpinan.

"Saya sudah menyurati presiden SBY, ini apa namanya, dualisme kepemimpinan, ini makar," ujarnya.

Selain itu, Rachma menolak pihak asing yang mengucapkan selamat kepada Jokowi. Hal itu menciderai konstitusi, menurutnya SBY masih menjadi presiden RI dan publik harus menghormati itu.

"Kalau ada pihak asing yang mengucapkan selamat, itu menciderai konstitusi, dalam konstitusi ini sudah jelas presidennya masih SBY," bebernya. [ahmedi/wh/mer/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version