View Full Version
Kamis, 04 Sep 2014

Dr Amir Mahmud: Kalau Fakultas Islam Seperti Itu, Lalu Apa yang Kita Banggakan?

Solo (voa-islam.com)- Pekan ini dunia akademis digoncang dengan sebuah kegiatan para mahasiswa pada gelaran bertajuk Orientasi Akademik dan Cinta Almamater (OSCAAR) tahun 2014 ini. Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Fakultas Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, mengangkat sebuah tema besar, “Tuhan Membusuk”: Rekontruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan, yang berlangsung pada 28-30 Agustus 2014.

Tentu saja hal itu membuat umat Islam terberanjak kaget, betapa mereka bermain-main dengan atas nama Tuhan dan menghina sesuatu yang sebenarnya sangat tabu dan haram untuk dipermainkan.

Menyikapi hal ini, Dr. Amir Mahmud, selaku Dosen yang bergerak dalam akademi dan pemikiran Islam beliau menyampaikan pandangannya kepada voa-islam.com via telepon pada Selasa, 2 September 2014.

“Jadi sebenarnya mereka ini sedang ada pada masa Ospek, dimana ini masih dalam wilayah kelembagaan, yang berada di tingkat fakultas, mereka melakukan ini karena ada rekomendasi. Seharusnya bila sebuah orientasi ini akan menimbulkan banyak hal yang menentang maka harus dicegah, mereka itu berada di Fakultas Ushuludin yang banyak dibahas tentang filsafat”katanya.

Dr. Amir, Mahmud yang juga mengajar menjadi dosen di luar negeri ini juga menambahkan:

“Filsafat itu sendiri sebenarnya tidak ada masalah menurut timbangan akademis, bila filsafat itu sendiri dimaknai sebagai hal yang mendukung atas kebenaran yang ada, serta untuk menghilangkan keraguan, dalam kancah ini maka dibenarkan.Akan tetapi bila filsafat itu dijadikan sandaran untuk mengoreksi kebenaran Islam maka hal itulah yang menyebabkan hancurnya sebuah logika dan rasio kebenaran” tambahnya.

Beliau menjelaskan: “Filsafat yang kini diajarkan di Universitas Islam di mana-mana, pada hakikatnya adalah filsafat yang bersumber dari Yunani kuno, yang sebenarnya banyak sudah teori ini yang menolak, mengapa malahan para mahasiswa yang belajar di Uneversitas Islam justru dimasukin dengan gaya filsafat dan pemikiran ini” jelasnya.

Dr. Amir Mahmud juga mempertanyakan mengapa hal itu harus terjadi di sebuah uneversitas yang berlabel Islam, karena hal demikian sudah banyak terjadi di nusantara ini. Sebelumnya di Jawa Tengah dengan indahnya perkawinan sesama jenis, di Bandung dengan poster bertuliskan kawasan bebas Tuhan, serta sekarang ini di Surabaya tentang Tuhan membusuk.

Kemudian beliau bertanya. “kalau fakultas Islam seperti itu lalu apa yang kita banggakan?” tanyanya.

Dr Amir Mahmud menyayangkan mengapa di saat di fakultas umum seperti kedokteran, pendidikan,teknologi dan lainnya banyak mahasiswa yang berhasil menjadi kader Islam dan mahasiswa muslim yang berakhlak karimah dan pemikiran yang benar, justrusekarang banyak ditemukan di fakultas yang berlatar belakang Islam malahan kocar-kacir tidak karuan.

“Ini adalah bukti pengaruh sebuah doktrin sesat filsafat yang hari ini menjadi pelajaran wajib disetiap fakultas keislaman. Sungguh ini akan merusak generasi muslimin,” pungkasnya.

Ini semua karena adanya oknum oknum yang ingin merusak citra islam dengan memasukan faham yang menuhankan rasio dan akal semata. Pertanyaanya apakah benar Islam itu seperti yang mereka katakan? Tentu hal ini harus disadari bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan tak perlu untuk dirubah apalagi d rusak dengan rasio

[syahid/Protonema/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version