View Full Version
Ahad, 07 Sep 2014

Melawan Lupa (21): Tahun 2013 PDIP Ancam Kepung Istana Jika Harga BBM Naik

JAKARTA (voa-islam.com) - Saat itu, 17 Juni 2013 PDIP bak pahlawan mengancam pemerintah, pasalnya PDIP berada di luar pemerintahan selama 10 tahun, PDIP selalu menolak kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) seperti dirilis detik.com

PDIP menyatakan sikap tegas menolak kenaikan harga BBM dan RAPBN-P usulan pemerintah. PDIP mengancam akan mengerahkan 15 ribu orang untuk demo mengepung Istana jika BBM tetap dinaikkan.

"Saya anggap perjuangan ada dua, parlemen dan ekstraparlemen. Kalau di parlemen buntu dan gagal harus gunakan langkah kedua, berjuang bersama rakyat dalam ekstraparlemen," kata Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning yang notabene keturunan PKI dengan tegas di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2013).

Namun kini PDIP meminta Presiden SBY untuk menaikan harga BBM. "Dalam 10 tahun itu kami tolak empat kali dengan alasan jelas. Kenaikan bukan solusi tepat.

PDIP menyatakan sikap tegas menolak kenaikan harga BBM dan RAPBN-P usulan pemerintah. PDIP mengancam akan mengerahkan 15 ribu orang untuk demo mengepung Istana jika BBM tetap dinaikkan.

Kita masih punya cara untuk efisiensikan BBM itu sendiri," ujar Anggota Komisi VII fraksi PDIP, Effendi Simbolon, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/8). Kata Effendi, pemerintah saat ini belum bisa memberikan solusi mengganti BBM dengan bahar bakar alternatif. Oleh sebab itu, PDIP meminta kenaikan harga BBM saat ini "Khusus di pemerintahan sekarang tak tampak upaya untuk jauhkan BBM berbasis fosil.

Kita enggak cukup waktu untuk kelola BBM dengan berbagai cara, misal konversi bahan non fosil dan potensinya besar,"bebernya. Kendati demikian, PDIP pernah menaikkan BBM dua kali saat pemerintahan Megawati. Namun kenaikan tersebut tidak bisa mengatasi permasalahan subsidi BBM. "Ketika pemerintahan Bu Mega kita pernah naikkan dua kali sesuaikan harga internasional tapi tak cukup atasi akar masalah BBM itu," tuntasnya.

Sesumbar Kerahkan 15 Ribu akan Kepung Istana, Namun Kini Gigit Jari

PDIP menyatakan sikap tegas menolak kenaikan harga BBM dan RAPBN-P usulan pemerintah.

PDIP mengancam akan mengerahkan 15 ribu orang untuk demo mengepung Istana jika BBM tetap dinaikkan. "Saya anggap perjuangan ada dua, parlemen dan ekstraparlemen. Kalau di parlemen buntu dan gagal harus gunakan langkah kedua, berjuang bersama rakyat dalam ekstraparlemen," kata Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Detiknews Senin (17/6/2013).

Fraksi PDIP akan berjuang di parlemen dalam rapat paripurna hari ini menolak RAPBN-P 2013, jika gagal maka perjuangan ekstraparlemen akan dikerahkan. "Kalau sekarang gagal gunakan hak parlemen, maka kita gunakan perjuangan ekstrapelemen besok ke Istana menekan kekuasan. Kalau malam ini pemerintah menaikkan BBM maka isunya batalkan kenaikan BBM," tegas perempuan bergelar dokter yang memiliki darah ningrat Solo dan Yogya ini.

Ia menilai kenaikan harga BBM tidak tepat terlebih dilakukan di waktu yang tidak sesuai. Masyarakat menghadapi bulan puasa dan pergantian tahun ajaran baru sekolah. "Saya ingat pesan Bu Mega, kebahagiaan itu bukan ketika berkoalisi dengan kekuasaan tapi kebahagian itu ketika menangis dan tertawa bersama rakyat," ucap ketua Komisi IX itu. Ribka menghitung paling tidak ada 15 ribu orang yang turun jalan. "Saya yang akan turun dari DPP," kata Ribka.

Salam 3 gigit jari. [brbs/gbrk/ahmedi/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version