View Full Version
Jum'at, 03 Oct 2014

Bendung Kristenisasi, Aktivis Wonogiri Tanamkan Tauhid Anak TPQ dengan Berdongeng

WONOGIRI (voa-islam.com- Umat Islam harus cerdas dan bermain apik dalam memerankan strategi dakwah. Apalagi di masa seperti ini, banyak orang yang hilang fikir dan nekat utuk menghalalkan segala caranya, maka setiap dakwah tentu harus diperhitungkan dengan matang.

Di sisi lain, kaum kafir terus bergerilya untuk memikat hati kaum Muslimin, bukan hanya saja kaum fukoro dan masakin, akan tetapi anak-anak kecil pun mereka hantam, diajak dalam event permainan yang bernuansa pemurtadan.

Hal ini dirasakan di daerah Nguntoronadi Wonogiri, di mana daerah ini merupakan proyek besar kristenisasi, sehingga para aktivis pun wajib bekerja keras untuk membentengi generasi Islam agar tidak terjebak dalam pemurtadan.

Ahad 28 September 2014, badko Kecamatan Nguntoronadi bekerjasama dengan Kantor Urusan Agama (KUA)  Kecamatan Nguntoronadi, dan Kelompok Pengajian Sekedung Rejo Ruhul Ababil dan dari Kecamatan Nguntoronadi serentak mengadakan acara mendongeng.

Acara yang sebenarnya dimulai pukul 13.00 WIB ternyata dimajukan pukul 12.30 WIB, dikarenakan antusiasme anak-anak yang sangat tinggi, dan juga dari orangtua mereka yang menginginkan dan merindukan acara mendongeng.

Dalam acara tersebut panitia juga menampilkan potensi-potensi yang ada di Kecamatan Nguntoronadi dari mulai pildacil, grup rebana, hingga hafidz cilik.

Acara mendongeng yang langsung menghadirkan pendongeng international yaitu Kak Bimo, langsung mendapat sambutan hangat dari ketua pengajian Ruhul Aababil, Bapak Haji Siswanto, untuk dirutinkan

“Insya Allah acara mendongeng untuk anak-anak akan kita agendakan,’’ katanya.

Dari panitia mengungkapkan bahwasanya acara ini dihadiri tidak hanya dari Kecamatan Nguntoronadi saja, namun Kecamatan di sekitarnya juga sangat antusias.

Acara ini sengaja diadakan guna mengenalkan Islam di lubuk sanubari para anak-anak Islam tentang kisah para nabi, sahabat, dan orang sholeh lainnya.

Bukan anak-anak saja, para ibu-ibu yang hadir dalam acara ini pun terinspirasi dengan gaya Kak Bimo saat bercerita, bahwa ternyata untuk menanamkan aqidah Islam tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan mendongeng dan menceritakan kisah para ulama yang sholeh juga asyik dan menyenangkan sehingga anak-anakpun antusias untuk mengikutinya.

Melihat para peserta dan jamaah yang senang  dan  bahagia, maka panitia pun merencanakan akan mengadakan acara selanjutnya. Tekad para aktivis sudah bulat untuk membentengi umat Islam dari kekafiran dengan menanamkan tauhid kepada anak-anak Islam.

Hayo, daerah mana lagi yang akan menyusul untuk mengadakan acara cerita untuk anak-anak Islam? [syahid/Protonema/may/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version