View Full Version
Rabu, 19 Nov 2014

Puan Maharani dan Effendi Simbolon Tak Mendukung Jokowi?

JAKARTA (voa-islam.com) - Bukan hanya mahasiswa, buruh, dan elemen rakyat lainnya yang memprotes kenaikan BBM. Tapi, ada yang tak masuk akal, di mana saat pengumuman kenaikan BBM, semua pejabat penting di jajaran Kabinet Kerja Jokowi, hadir di Istana.

Tapi penerus tahta kerajaan PDIP, yaitu Puan Maharani, tak nampak mukanya, mendampingi Jokowi. Konon, Puan Maharani lebih memilih tetirah ke rumah 'emaknya' Megawati, di Teuku Umar.

Dibagian lain, Effendi Simbolon yang sudah 'kebelet' ingin menjadi Menteri ESDM, tak muncul namanya, saat Jokowi mengumumkan susunan kabinetnya.Tak heran kalau sekarang Effendi Simbolon, terus 'berteriak' terhadap kebijakan Jokowi. Ini sangat menganggu Jokowi, karena yang mengkritik kebijakan Jokowi, justru dari kubu PDIP.

Dibagian lain, aksi protes dan demonstrasi menjadi efek domino dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh Presiden Jokowi. Penolakan kenaikan harga ternyata tidak hanya datang dari luar. Penolakan kenaikan BBM itu, justru dari dalam pemerintahan Jokoko, dari partai pengusungnya PDI Perjuangan.

“Secara pribadi, sebagai anggota DPR menyesalkan dan minta maaf kepada konstituen, saya telah melukai hati mereka dan mendoakan agar Tuhan mengampuni mereka (pemerintah),” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Effendi Simbolon di Gedung DPR RI, Selasa (18/11).

Selama dua periode di DPR RI, khususnya di bidang energi, Effendi melihat apa yang dilakukan Jokowi-JK dengan menaikan harga BBM ibarat jauh panggang dari api. Bahkan dirinya memberi garansi, kebijakan itu bercita rasa liberal.

“langkah politik saya ya berdoa semoga Tuhan mau mengampuni Pak Jokowi dan Pak JK,” Effendi kembali menegaskan.

Apakah akan menginisiasi hak interpelasi DPR atas kenaikan harga BBM? Enggan menjawab, dirinya hanya dengan lantang siap untuk ditugaskan sebagai apapun termasuk dipecat dari kepengurusan partai banteng itu.

“Saya tinggal tunggu kapan di hire, kapan dipecat. Tidak apa apa. Kita bukan owner, bukan stakeholder.” jelas Effendi.

Presiden Jokowi pada Senin malam (17/11) akhirnya menaikan harga BBM untuk jenis premium dan solar. Besaran kenaikan harga dari keduanya yaitu sama sebesar Rp 2.000 per liter. Begitulah sikap internal PDIP terhadap pilihan politik Jokowi. [jj/dbs/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version