View Full Version
Kamis, 15 Jan 2015

Humas LUIS: Tolak Pelamar Berjilbab, MM Juice Diskriminatif!

JAKARTA (Voa Islam) - Iklan lowongan pekerjaan di restoran MM Juice di mmjuicerestaurant.com jadi trending sosmed. Sejak diunggah foto itu terus menuai kecaman dari pengguna media sosial dan Internet (netizen).

Trending sosmed iklan lowongan pekerjaan di restoran MM Juice memuat persyaratan yang memicu perdebatan. Dalam pengumumannya, MM Juice menolak pelamar yang mengenakan jilbab dan pelamar berkacamata.

Sejumlah akun di media sosial ramai membicarakan pengumuman ini. Sejumlah akun menyuarakan protesnya.

Salah satunya Anggota DPD, Fahira Fahmi Idris. Akun Fahira menulis sindiran terhadap restoran ini.

“Customer yg ber #Jilbab ditolak minum Juice gak?” kata @fahiraidris, Selasa (13/1/2015).

Kicauan ini ditanggapi netizen lain. “Apa salahnya berjilbab?” tulis @helmin_er. “emg krdung mghmbat krja..?” timpal @ekanoufvh.

Akun @ShalatDuha bahkan mengajak followersnya untuk bersimpati.

“Sahabat mari kita bersimpati. MM Juice menolak calon karyawan berjilbab,” kata @ShalatDuha.

Penelusuran Solopos.com, Rabu (14/1/2015) siang, persyaratan lamaran yang menolak pelamar berjilbab telah diubah.

Dalam kolom lowongan kerja tersebut, MM Juice tidak menuliskan kapan tenggat waktu pengiriman lamaran. Lamaran dapat dikirimkan melalui email atau datang langsung ke kantor MM Juice di Jakarta Selatan.

MM Juice adalah restoran milik PT. Golden Dolbe. MM Juice berdiri sejak tahun 1988 dan berhasil mendapatkan sertifikat standart mutu internasional ISO 9001:2008 dari SGS pada tahun 2008. MM Juice sampai tahun 2014 ini sudah mempunyai 47 cabang di Jabodetabek, Bandung dan Bali.

Sikap Laskar Ummat Islam Surakarta

Menanggapi iklan lowongan kerja yang diskriminatif tersebut, Humas Laskar Ummat Islam Surakarta (LUIS), Ustadz Endro Sudarsono menyerukan agar pihak MM Juice meminta maaf dan merevisi syarat yang ditulis dalam iklan lowongan kerja tersebut.

"Bisa dikatakan MM Juice telah berbuat diskriminatif, mengganggu keyakinan Ummat Islam dan meresahkan warga (masyarakat)!" ujar Ustadz Endro.

"Ini intoleran namanya!" tegas beliau.

Maka jika hal itu tidak dilakukan MM Juice (yakni meminta maaf dan merevisi syarat dalam lowongan kerja), maka LUIS meminta warga, RT, RW, Lurah, Camat dan Pemkot/Pemkab, untuk mempertimbangkan pencabutan ijin usaha MM Juice.

"Jelas, jika mempertahankan intolerannya, maka usaha jenis ini tidak memperhitungkan AMDAS (Analisa Dampak Sosial)."tandasnya. (AF/SP/Voa Islam.com) 


latestnews

View Full Version