View Full Version
Senin, 19 Jan 2015

Operasional Haji Tahun Ini Berbeda dengan Sebelumnya

Jakarta (Voa-Islam.Com)- Hasil Kunjungan Menag Luqman Hakim Syaifuddin ke Arab Saudi (11-16 Januari) lalu untuk membahas pelaksanaan ibadah haji tahun ini ternyata berjalan sukses. Kunjungan yang diikuti Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Djamil dan Direktur Pelayanan Luar Negeri PHU Sri Ilham Lubis itu berhasil meyakinkan pemerintah Arab Saudi untuk menerima usulan dari pemerintah Indonesia agar keberangkatan dan pemulangan jamaah haji Indonesia gelombang pertama dan kedua mengalami perubahan, sehingga terjadi efisiensi yang luar biasa.

Kepada para wartawan seusai kedatangannya ke tanah air (16/1), Menag menegaskan operasional keberangkatan dan pemulangan jamaah haji Indonesia untuk tahun 2015 akan diberlakukan satu arah. ?

?Dengan sistem yang baru ini, ?keberangkatan gelombang pertama jamaah haji langsung ke Madinah dan pulang melalui Jeddah.Sedangkan untuk keberangkatan jamaah haji gelombang kedua, jamaah haji langsung ke Jeddah.Kemudian setelah menyelesaikan ibadah haji di Mekkah dan Armina langsung berangkat ke Madinah untuk menyelesaikan ibadah arbain. Pulang melalui Madinah, tidak lagi seperti tahun lalu melalui Jeddah,? ujar Menag

Tentu saja ini berbeda dengan operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun tahun sebelumnya.Kalau sebelumnya sebagian jamaah haji gelombang pertama masuk ke Jeddah kemudian ke Madinah, sementara sebagian lainnya ada yang langsung ke Madinah.?Untuk tahun 2015, bisa langsung ke Madinah menyelesaikan arbain.Setelah menyelesaikan ibadah hajinya, dari Mekkah bisa kembali ke Tanah Air melalui Bandara Jeddah,? kata Menag. ? ? ? ? ?

Dikatakannya, sedangkan untuk jamaah haji gelombang kedua, langsung ke Mekkah dan kembali melalui Madinah. Di Madinah, kepulangan jamaah akan menggunakan Bandara yang baru, Maret 2015 diresmikan operasionalnya,? ungkapnya.

Menurut Mena, sekarang ini pemerintah kerajaan Arab Saudi membangun bandara baru di Madinah yang jauh lebih besar dari bandara, namun namanya tetap sama yakni Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz. Bandara baru tersebut memiliki dua landasan pacu landasan pacu dengan panjang masing-masing 4 km, sehingga bisa didarati pesawat terbesar di dunia, Air Bus A-380 yang mampu mengangkut 800 orang penumpang.

Dikatakannya, dengan sistim baru ini jamaah haji Indonesia yang berjumlah 168.800 orang, termasuk jamaah haji khusus, tidak akan terlalu mengalami kelelahan. Selain itu, dari sisi biaya ada penghematan.?Kita belum hitung, tapi pasti ada penghematan itu,? katanya.

(Abdul Halim/Voa-Islam.Com)

Ilustrasi: Arminarekautama.com


latestnews

View Full Version