View Full Version
Sabtu, 02 May 2015

Agama Islam Menjadi Besar di Amerika dan Dunia Jika Lakukan Ini

JAKARTA (Voa-Islam.com)- Imam masjid New York, Amerika Serikat Shamsi Ali memberitahu bahwa AS adalah salah satu Negara yang berpotensi menjadi pusat Islam dunia di kemudian hari. Ia menyatakan seperti karena pada saat ia mendarat tahun 1995, warga AS sangat menerima kehadiran muslim dengan tangan terbuka. Pun berlaku untuk saat ini.

Shamsi menyebut munculnya stigma bahwa Islam merupakan ajaran ‘kekerasan’ baru kemudian terjadi pada saat WTC diserang oleh sekelompok orang atau organisasi yang mengatasnamakan ‘pejuang’ muslim. Padahal, sebagaimana yang ia ketahui, kejadian tersebut tidak ada sama sekali berhubungan dengan ativitas atau kegiatan orang-orang muslim di sini (AS). Namun yang terjadi justeru terbalik.

Jika pada tahun 90-an kita (muslim) diterima dengan hangat, paska peristiwa tersebut, pemerintah dan juga termasuk warga AS tiba-tiba memusuhi orang Islam yang berada di sini. Mereka memperlakukan Islam seperti itu karena dasar dan alasan ‘pengklaiman’ penyerang WTC secara universal.

“Pada waktu saya mendarat di AS tahun 1995, warga dan pemerintah AS sangat menerima Islam. Di sini (AS) saya melihat justeru ladang dakwah terbuka luas, serta subur. Namun sayang, keakraban itu cedera paska peristiwa WTC,” ucapnya pada saat menjadi salah satu narasumber di masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Namun demikian Shamsi meyakini, apa yang dilakukan pemerintah dan warga AS saat ini suatu waktu dapat dimengerti dengan akal sehat dengan disertai sikap yang adil. Apa yang terjadi pada waktu itu (baca: peristiwa WTC) tidak semata-mata mengatasnamakan umat Islam secara menyeluruh. Karena ia beralasan bahwa agama Islam adalah agama rahmatan lil’alamin, bukan agama ‘kekerasan’ seperti kebanyakan orang awam melihat dan menilai. Sebab itu, jangan ada anggapan atau alasan jika nanti AS akan menjadi mayoritas muslim layaknya Negara Indonesia saat ini.

“Hidup kita ada yang mengatur, termasuk atas peristiwa yang terjadi. Dan Amerika Serikat pun salah satu Negara yang berada dalam genggaman Allah Subahana wa Ta’ala. Jadi, saya merasa tidak yakin jika AS tidak menjadi seperti Indonesia yang memiliki umat muslim terbesar di dunia,” katanya. Dan ia merasa yakin bahwa ketentuan Allah bisa saja terjadi layaknya Indonesia yang “dikuasai” agama Hindu.

Untuk itu ia menghimbau kepada seluruh umat muslim tanpa terkecuali untuk tidak segan-segan memberikan pencerahan juga pemahaman terkait sejarah Islam yang sesungguhnya. Misalnya saja terkait science atau pengetahuan umum di mana tokoh-tokoh muslim juga ikut berperan besar di dalam perkembangan dunia.

“Berikan pencerahan kepada orang-orang mengenai sejarah terkait perkembangan di dunia science. Misalnya saja Ibnu Batutah yang sebenarnya lebih dulu daripada Columbus dalam menemukan benua Amerika. Juga Al-Khawarizmi yang merupakan tokoh Islam terkemuka atau dikenal dengan ‘Bapak Matematika’,” ujarnya. Juga masih banyak lagi ilmuwan-ilmuwan muslim yang menurutnya patut di-share.

Shamsi menilai semua itu akan tercipta kembali manakala umat atau tokoh Islam tidak terpedaya akan kemenangan-kemenangan masa lalu. (Robigusta Suryanto/Voa-Islam.com)


latestnews

View Full Version