View Full Version
Selasa, 05 May 2015

Mensos Himbau Tokoh Agama dan Ulama Tekan Angka Prostitusi

TAPIN (Voa-Islam.com)- Hingar bingar yang diciptakan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atas pelegalan prostitusi beberapa waktu lalu ternyata bertentangan dengan pemerintah pusat.

Melalui Mensos yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa misalnya, ia justeru memprioritaskan agar prostitusi di Indonesia dapat ditekan secara signifikan.

"Angka prostitusi di Swedia bisa turun sampai 75 persen, dan laki-laki peminatnya turun sampai 80 persen dalam tiga tahun," kata Mensos di Tapin, Kalimantan Selatan, Ahad (3/5) sebagaimana yang dikutip dari Republika.

Ia mengatakan mengapa di Negara seperti Swedia angka prostitusi itu mampu turun karena para pelaku diganjar hukuman yang berat. Melihat keadaan tersebut, di hadapan masyarakat, tokoh agama, dan ulama Mensos pun merasa yakin jika Indonesia dapat mencontoh Swedia.

Kita berdoa, masa di Swedia bisa kita tidak bisa," kata Mensos seraya mengajak tokoh agama dan ulama untuk berdoa bersama.

Salah satu yang harus dilakukan menurutnya agar cita-cita menekan angka prostitusi ialah mengimplementasikan dasar-dasar Pancasila. Sebab ia menilai bahwa apa yang terdapat di dalam kelima sila tersebut mengandung unsur-unsur moralitas yang luar biasa.

Menurut Mensos, saat ini Indonesia bukan hanya menghadapi dekadensi moral, tapi juga menghadapi kriminalisasi dan dekriminalisasi di mana prostitusi dianggap bukan perbuatan kriminal. Padahal, menurut Mensos dalam prostitusi itu ada perbudakan, kriminalisasi, eksploitasi dan perdagangan manusia.

Mensos melakukan kunjungan ke Tapin dalam rangka tugas kerja. Sekaligus menghadiri peringatan Harlah Ke-69 Muslimat NU se Kalimantan Selatan dan konferensi Cabang Muslimat NU Kabupaten Tapin 2015. (Satya Festiani/Robigusta Suryanto)


latestnews

View Full Version