View Full Version
Selasa, 12 May 2015

Innalillahi, Ayahanda Asy Syahid -insya Allah- Ustadz Fauzi & Nurul Haq Wafat

JAKARTA (Voa-Islam.Com) – Innalillahi wa inna ilahi raji’un… Sudadi bin Ramelan (59 tahun), ayahanda dari ustadz Fauzi Sardi Permana dan Nurul Haq –allahumma taqabbalhuma fies syuhada- meninggal dunia.

... Fauzi Sardi Permana Lc dan Nurul Haq merupakan dua ustadz muda yang gugur ditembak Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada malam tahun baru masehi, pada Selasa (31/12/2014) lalu ...

Sudadi wafat karena berbagai penyakit komplikasi yang dideritanya. Ia menghembuskan nafasnya yang terakhir pada hari Senin (11/5/2015), pukul 00.30 WIB dini hari.

“Semalam itu, saya lihat bapak tangannya dingin, tapi wajahnya berkeringat. Saya panggil-panggil dia ngga sadar. Akhirnya saya gedor-gedor tetangga minta tolong. Ya ternyata beliau sudah meninggal. Dimakamkannya sekitar jam 10.00 WIB, pagi tadi,” kata Sari, istri almarhum Sudadi kepada relawan Infaq Dakwah Center (IDC), saat bertakziyah di rumahnya yang terletak di Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (11/5/2015).

Menurut Sari, Sudadi sebenarnya sudah lama menderita penyakit komplikasi. Namun demikian, suaminya itu tetap berktivitas seperti biasa. “Bapak itu ada penyakit ginjal, diabetes dan jantung. Sudah sejak bulan Januari lalu berobat rutin ke RSUD Tarakan,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Sari, semenjak kepergian kedua putra kesayangannya; Fauzi dan Nurul Haq, Sudadi sangat aktif di berbagai acara kajian. “Bapak selama ini aktif di kajian-kajian, malah waktu ustadz Halawi wafat, dia sempet juga takziyah,” ujarnya.

Namun, semenjak penyakitnya semakin parah, ia tak mampu lagi hadir di acara-acara kajian. Terakhir, Sudadi tak mampu menggerakkan kaki kanannya karena bengkak dan asam uratnya kambuh. Sampai akhirnya ajal menjemput sang suami, Sari mengaku pasrah.

“Kita pasrah saja, mungkin itu yang terbaik buat dia, semua ini titipan Allah, kita cuma jalanin saja,” ucap Sari dengan tegar.

Untuk diketahui, Fauzi Sardi Permana Lc dan Nurul Haq merupakan dua ustadz muda yang gugur ditembak Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada malam tahun baru masehi, pada Selasa (31/12/2014) lalu.

Keduanya bersama Hidayat, Hendi Albar, Rizal dan Azmi Fuadi gugur diterjang timah panas Densus 88 di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan, Ciputat, Tangerang Selatan.

Fauzi Sardi Permana merupakan alumnus fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), sebuah Cabang dari Universitas Islam Al-Imam Muhammad Ibn Sa’ud di Riyadh Saudi Arabia yang begitu ternama di Jakarta.

Sementara Nurul Haq juga pernah mengenyam pendidikan di tempat yang sama, Fakultas Syariah LIPIA namun menjelang penyusunan skripsi di semester akhir, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dan menjadi salah seorang pengasuh pondok pesantren di Jawa Barat.

Setelah dua putra kesayangannya; Fauzi dan Nurul Haq gugur, lalu disusul suami tercinta wafat karena sakit, praktis, kini Sari hidup sendiri. Ia dikaruniai lima orang cucu, buah pernikahan dari dua putranya Nurul Haq dan Fauzi.

Selain itu, Sari juga harus merawat Ramelan dan istrinya, mertuanya yang kini telah berusia sangat lanjut.

Perlu diketahui pula, Ramelan merupakan veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Di masa berjuang merebut kemerdekaan, ia bergabung dalam laskar Hizbullah yang waktu itu berada di bawah payung Masyumi. Dengan demikian, jelaslah bahwa ustadz Fauzi Sardi Permana dan Nurul Haq memiliki darah pejuang Islam. (panjimas/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version