View Full Version
Sabtu, 06 Jun 2015

Tokoh Ini Anggap Dai Indonesia Lupakan Syiah & Aliran Sesat karena Asik Ceramah

BEKASI (voa-islam.com)- Tokoh umat Islam dan pakar Syiah Ustadz Farid Okbah yang dikenal kencang dengan anti syiahnya merasa bahwa apa yang dilakukan oleh sebagian ustad-ustadz atau mubaligh Indonesia untuk tidak menyampaikan kesesatan pemikiran Syiah karena terlalu asik dengan “dunianya” sendiri.

Para da’i kita terlalu asyk dengan ceramah-ceramahnya,” tegasnya pada saat menghadiri acara ‘Urung Rembug Ulama Bekasi’, kemarin (05/06/2015) di Bekasi, Jawa Barat.

Padahal, lanjutnya, segenap umat Islam atau da’i mempunyai tiga keharusan yang semestinya perlu diperhatikan. Antara lain menurutnya ialah menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dengan memperhatikan; aliran-aliran sesat (termasuk Syiah), ahli musryrik, dan juga dosa-dosa besar.

“Kita, sebagai umat Islam diberikan tiga mandat. Yaitu amar ma’ruf; cegah aliran sesat seperti Syiah, ahli-ahli musyrik, dan dosa-dosa besar,” sampainya.

Khusus untuk mencegah alirah sesat, Farid mengungkapkan agar umat Islam memperhatikan keluarga dan lingkungannya di dalam hal pendidikan, juga memperhatikannya di dalam masjid.

Farid Okbah yang hadir sebagai salah tamu undangan berharap agar persoalan-persoalan yang disampaikannya didengar hingga ke telinga pemerintah, kota maupun hingga ke tingkat kabupaten. Agar di kemudian hari, sebagai pemerintah dan juga umat Islam dapat fokus untuk membersihkan pemikiran-pemikiran sesar Syiah. Sebagai contoh ia pernah melalukan perjalanan untuk memberitahu bahwa ajaran Syiah itu sesat ialah di daerah Sumatra Barat.

“Ya, kita harus fokus bersihkan pemikiran-pemikiran Syiah. Saya juga pernah lakukan dan turun ke jalan ke daerah Sumatra Barat untuk memberitahu apa itu Syiah,” ucapnya.

Acara ini dihadiri oleh puluhan ulama dari berbagai ormas Islam. Juga dihadiri oleh tokoh masyarakat serta perwakilan Pemkot Bekasi. Tema yang diusung ialah ‘Menuju Kota Bekasi Ikhsan dan Bertauhid’. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version