View Full Version
Rabu, 10 Jun 2015

Pengungsi Muslim Rohingya di Aceh, Mereka Butuh Dakwah dan Pembinaan

LANGSA (Voa-Islam) – Pada hari Senin (8/06) pukul 09.10 dan menempuh perjalanan udara tidak kurang dari 2 jam 45 menit dari bandara Adi Sucipto, Jogyakarta ke Kualanamu, Medan, kemudian melalui jalur darat ke Langsa selama 5 jam.

Wartawan voa-Islam.com mendampingi  Relawan KATIBAH (Komunitas Ansharut Tauhid Peduli Musibah) Solo untuk menyampaikan amanah sebagian kaum muslimin di Solo dan sekitarnya kepada Pengungsi Muslim Rohingya.

Saat tiba di Langsa, hari sudah menjelang malam. Jurnalis voa-islam.com bersama Tim Relawan Katibah langsung menjenguk saudara-saudara muslim Rohingya di penampungan Kuala Langsa yang berada tepat di pinggir laut. Hari sudah gelap, nampak dari kejauhan tenda-tenda Relawan berbagai lembaga dengan berbagai bentuk dan warna berada berdekatan dengan sebuah bangunan besar yang dijadikan lokasi penampungan.

Bangunan besar yang mirip gudang ada 2 (dua), sebelah utara dipakai untuk Rohingya dan sebelah selatannya untuk pengungsi Bangladesh. Nampak suasana dalam kegelapan malam di tepi pantai itu, para Pengungsi Muslim sedang menikmati pembagian makan malam yang dimasak di Dapur Umum oleh para petugas dari Pemda Langsa .

Banyak pengungsi muslim dari Mynmar saat jumpa dengan kami langsung mengucapkan salam dengan mimik yang gembira. Seakan kengerian yang mereka pernah alami dalam pelarian dari kezhaliman di Myanmar dan ganasnya lautan sudah terobati dengan penerimaan masyarakat dan Pemda Langsa terhadap mereka.

Bahkan bisa jadi, berdesak-desakandi kapal kecil dan bercampur-baurnya ratusan pengungsi dalam upaya mencari keselamatan diri juga menimbulkan ketegangan dan konflik sesama didalamnya. 

Menimbang bahwa dalam suasana malam di pinggir laut dengan kesibukan para pengungsi, kami hanya bisa melihat dan berbincang dengan petugas Satpol PP Pemda Langsa yang bertugas. Menurut sang petugas ada 700-an pengungsi di Kuala Langsa ini.

Tapi data yang kita punya hanya menyebutkan selisih sedikit, yakni 693 jiwa, terdiri dari 267 jiwa muslim Rohingya bermacam usia dan jenis kelamin serta 426 pengungsi Bangladesh yang semuanya lelaki dewasa. Tidak banyak data yang kami dapat karena petugas Satpol PP itupun sedang sibuk bertugas. Maka kami kembali ke tengah kota Langsa untuk mencari penginapan.

... Sikap masyarakat dan Pemda Langsa ini bersinergi dengan lembaga-lembaga kerelawanan membuahkan pelayanan yang baik terhadap saudara-sauadara muslim kita. Namun demikian, itu semua hanya bersifat darurat yang mendasar sedangkan untuk kehidupan yang lebih normal sebagaimana masyarakat pada umumnya, maka masih banyak membtuhkan perhatian dan bantuan secara maksimal...

Lokasi Penampungan Pengungsi Bayeun

Dengan menyewa Becak Motor, jurnalis voa-islam.com bersama Relawan Katibah pada Selasa (9/06) pukul 09.15 WIB berangkat ke Lokasi Penampungan Pengungsi lainnya di Bayeun, Biruen.

Jika dari lokasi penginapan, maka penampungan Bayeun di tempat eks Pabrik Kertas ini berjarak sekitar 8 -10 km ke utara. Kondisi kendaraan ‘istimewa’ yang kita gunakan menyebabkan waktu tempuh sedikit lamban dan lama.

Di Bayeun, Biren ini pengungsi Bangladesh ada 52 lelaki dewasa sedangkan pengungsi muslim Rohingya 357 jiwa dengan bermacam usia dan jenis kelamin. Bahkan ada tiga keluarga muslim Rohingya sehingga mereka dibuatkan 3 kamar terpisah dari pengungsi lainnya, para Relawan menyebutnya Rumah Cinta.

Di Bayeun ini sebagaimana di Kuala Langsa, pengungsi muslim Rohingya ada yang sudah Hafizh Qur-an 30 Juz dan mampu berbahasa Arab dan ada yang baru beberapa juz saja. Tapi ini juga yang membedakan antara pengungsi Bangladesh dengan Muslim Rohingya.

Pengungsi muslim Rohingya pergi meninggalkan kampung halaman dengan penuh rasa takut karena kezhaliman mayoritas beragama Budha dan militer penguasa. Mereka menyebrangi lautan dengan berbagai resiko untuk menyelamatkan diri dan agamanya.

Sedangkan pengungsi Bangladesh lebih didasari motif ekonomi, setidaknya kesimpulan inilah yang disampaikan oleh petugas Satpol PP yang berjaga maupun Relawan dari Majelis Mujahidin yang menemani kami di Bayeun.

Ada beberapa dari pengungsi muslim Rohingya yang Hafal Qur-an sedang diproses Relawan Majelis Mujahidin untuk ditempatkan di pondok-pondok Pesantren di Indonesia

Bantuan Cukup

Alhamdulillah, bantuan untuk Logistik berupa makanan dan air bersih maupun pakaian mencukupi walaupun harus ditingkatkan kepada standar Syari’ah terutama bagi kaum muslimah Rohingyanya. Dan itu membutuhkan pembinaan Diiniyah yang baik, sistimatis dan berkesinambungan.

Tenggang waktu penampungan 1 tahun secara umum bisa dimanfaatkan para Asatidz atau Asatidzah yang mau berbagi ilmu dan bimbingan kepada saudara-saudara kita tersebut.

Sikap masyarakat dan Pemda Langsa ini bersinergi dengan lembaga-lembaga kerelawanan membuahkan pelayanan yang baik terhadap saudara-sauadara muslim kita. Namun demikian, itu semua hanya bersifat darurat yang mendasar sedangkan untuk kehidupan yang lebih normal sebagaimana masyarakat pada umumnya, maka masih banyak membtuhkan perhatian dan bantuan secara maksimal.

Kedatangan mereka di bumi Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim dan khususnya di tanah Aceh ini adalah buah ijabah dari doa-doa mereka kepada Alloh Azza wa Jalla, insya Alloh. Menurut hadits Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam, doa orang yang terzhalimi tidak ada pembatas antara yang berdoa dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.

Maka bukan hanya keadaan mereka menjadi pandangan dunia dimana UNHCR-pun sudah membangun tenda di lokasi Pengungsian, namun lebih dari itu semua, Pandangan Alloh Rabbul ‘Alamiin juga tertuju kepada tanah Aceh ini.

Semoga Alloh Azza wa Jalla mengganjar dengan kebaikan yang banyak bagi mereka yang mau peduli dan berbaik hati meringankan penderitaan saudara-saudara muslim kita itu.

Mari kita tetap memberi perhatian dan bantuan bagi mereka agar bisa hidup normal sebagaimana kita, apalagi pengungsi muslim Rohingya sangat mungkin tidak bisa kembali ke kampung halamannya selama mayoritas penganut Buddha dan militer penguasa terus menzhalimi mereka. (AF/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version