View Full Version
Rabu, 12 Aug 2015

Pengusaha Muslim Puspo Wardoyo Bantah CV Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho

JAKARTA (voa-islam.com)- Pengusaha Muslim pemilik Rumah Makan Ayam Bakar “Wong Solo” Group, Haji Puspo Wardoyo, dengan tegas membantah Curiculum Vitae (CV) Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujonugroho. Pasalnya, dalam CV ketika Pilkada Gubernur Sumut, Gatot Pujonugroho yang sekarang ditahan KPK karena terlibat korupsi dalam kasus kasus suap PTUN Medan itu menulis kalau dirinya  pernah menjadi Konsultan Kerohanian di Wong Solo.

Khusus kepada voa-islam.com, Rabu (12/8/2015), pengusaha nasional rumah makan asli Solo itu menegaskan, kalau selama ini dirinya sudah tidak mempunyai hubungan apapun dengan Gatot Pujonugroho. “Saya selama ini sudah tidak ada hubungan dengan Gatot Pujonugroho,” ujar Puspo.

Menurut Puspo, Gatot masuk Wong Solo bukan karena bekerja atau memberi bimbingan konsultasi pada Wong Solo, tetapi atas permohonannya sendiri kepada Puspo.  Waktu itu Gatot meminta bantuan hidup kepada Puspo, sebab dirinya hanya PNS sebagai guru Politeknik yang mempunyai 3 anak dan 1 istri dengan ekonomi pas-pasan. Akhirnya Puspo dengan ikhlas menerimanya karena merasa berkewajiban membantu keluarga Gatot yang hidupnya pas-pasan.

“Waktu itu Gatot saya bantu rumah kontrakan, motor, laptop, hp beserta pulsanya per bulan dan uang bulanan Rp 1 juta dan Rp 6 juta per bulan untuk kegiatan PKS Sumut. Saya membantu Gatot sejak 1996-2006,” ungkap Puspo.

Namun ternyata setelah menjadi Ketua PKS Sumut, Wagub dan Gubernur Sumut, perilaku Gatot seperti kacang lupa pada kulitnya. Gatot berusaha menghindar kalau kebetulan bertemu Puspo pada suatu acara. Selama menjadi Wagub dan Gubernur Sumut, Gatot pernah dua kali datang ke rumah makan Ayam Bakar Wong Solo, tetapi itu hanya untuk makan saja bukan silaturahmi dengan Puspo.

Selama menjadi Wagub dan Gubernur Sumut, Gatot pernah tiga kali ketemu Puspo secara kebetulan. Pertama, ketika menghadiri acara pernikahan di Hotel Tiara Medan. Kedua, pada acara halal bi halal di rumah tokoh Sumur Rahmansyah dan keriga, ketiga Gatot datang ke Kantor Pusat Wong Solo di jalan Gajah Mada Medan, dengan tujuan untuk kerjasama membuka investasi Wong Solo di Magelang, Jawa Tengah. Itupun tujuan sebenarnya Gatot ingin ketemu manajer operasional Wong Solo, Dadang dan Giri, bukan CEO Wong Solo, Puspo Wardoyo.

“Saya berprasangka baik pada siapapun yang pernah dibesarkan Wong Solo, mungkin mereka merasa malu  dan akan kehilangan massanya  atau tak akan dapat simpati masyarakat, karena saya memiliki “kekurangan” dengan berisri banyak atau poligami. Saya menyadari dan memaklumi itu, tetapi mengapa mereka mau meminta bantuan kepada saya,” tanya Puspo Wardoyo dengan nada keheranan. (Abdul Halim/voa-islam.com)       


latestnews

View Full Version