View Full Version
Selasa, 25 Aug 2015

Dewan Dakwah Aceh Siapkan Kader Dai untuk Daerah Perbatasan

ACEH (voa-islam.com) - Dewan Dakwah Aceh saat ini sedang menyiapkan kader-kader dai yang nantinya akan berdakwah dan ditempatkan di daerah perbatasan Aceh.
 
Persiapan para dai tersebut dilakukan oleh Dewan Dakwah Aceh salah satunya dengan mendirikan Lembaga Pendidikan Akademi Dakwah Indonesia (ADI), Dewan Dakwah Aceh.
 
“ADI Dewan Dakwah Aceh ini memunyai misi membantu percepatan pelaksanaan syariat Islam, mengantisipasi pendangkalan akidah dan penyebaran aliran sesat, penyediaan tenaga dai yang mampu dan mau menjadi imam, khatib dan membimbing ummat agar tegak amar makruf nahi mungkar serta bersedia bertekus-lumus bersama umat yang dibinanya,” kata wakil ketua Dewan Dakwah Aceh sekaligus Direktur ADI, Dr. Muhammad AR, M.Ed, Senin (24/08) usai memberikan pengarahan saat membuka Masa Ta’aruf Mahasiswa (MASTAMA) kepada mahasiswa baru ADI di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar. MASTAMA ini akan berlangsung selama 5 hari mulai 24 sampai dengan 28 Agustus 2015.
 
Ia mengatakan untuk tahun ini ADI Dewan Dakwah Aceh menerima 23 mahasiswa yang berasal dari daerah rawan akidah seperti Simeulue, Singkil, Aceh Tenggara dan Subulussalam. Ke-23 mahasiswa tersebut telah dinyatakan lulus oleh tim verifikasi.
 
Dari Subulussalam sebanyak 13 orang, Aceh Singkil 1 orang, Simeulue 7 orang dan Aceh Tenggara 2 orang. Semua mahasiswa ini akan diasramakan. Sedangkan untuk biaya kuliah, biaya asrama dan biaya makan digratiskan.
 
Sementara pada tahun ajaran 2014 ADI Dewan Dakwah Aceh telah menampung 10 orang mahasiswa dan satu diantaranya berasal dari Malaysia. Jadi jumlah mahasiswa yang sudah mendapatkan pendidikan gratis dari Dewan Dakwah Aceh ini sebanyak 33 orang. Mereka ini berasal dari keluarga kurang mampu, dhuafa, yatim dan anak mualaf.
 
“Kita berharap mereka akan menjadi penegak amar makruf nahi mungkar dan mengantisipasi pendangkalan akidah di daerah mereka tinggal setelah selesai kuliah nanti,” ungkap Muhammad AR.
 
Sementara itu Sekretaris ADI, Dr. Abizal, Lc, MA menjelaskan tenaga pengajar di ADI merupakan lulusan S2 dan S3 dari kampus IIUM, UPM, UM Malaysia, Omdurman Sudan, Al-Azhar Mesir, Universitas Islam Madinah, UIN Ar-Raniry dan Unsyiah. Juga alumnus dari pesantren tradisional seperti Pesantren Lueng Ie (Tgk Iskandar Budiman), Abu Tanoh Mirah (Tgk. Ajidar), MUDI Samalanga (Tgk. Junaidi Ibrahim) dan Pesantren Lhok Nibong (Tgk. Jamaluddin Thayib).
 
“Masa belajar mareka di ADI selama 2 tahun, kemudian diseleksi kembali untuk kuliah program Strata Satu (S-1) di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohd Natsir di Jakarta, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,” tutup Ustadz Abizal.[syahid/saidazhar/voa-islam.com]

latestnews

View Full Version