View Full Version
Selasa, 08 Sep 2015

Akui Adil dan Tidak Anti Sosial, non Muslim Nikmati Bank Syariah

MANADO (voa-islam.com)- Kota Manado dapat dikatakan memiliki pemeluk agama non Islam yang tinggi. Namun demikian, untuk sebuah urusan menanamkan uang di bank, masyarakat Manado yang non Islam ternyata memiliki kuantitas yang tinggi. Demikian yang dikatakan Kepala Cabang Bank Muamalat Manado Giat Waluyo, bahwa sebanyak 40 persen nasabahnya beragama selain Islam.

“Bank Muamalat meskipun masuk bank syariah, namun berlaku untuk masyarakat umum, bukan hanya umat muslim saja,” kata Giat di Manado, Senin (08/09/2015), seperti yang dikutip Antara.

Maka, lanjutnya, jangan heran bila bank syariah di kota Manado cukup tinggi. Hal itu disebabkan karena masyarakatnya yang plural terhadap bisnis. "Apalagi masyarakat di Kota Manado yang sangat terbuka membuat bank syariah dengan mudah melakukan ekspansi bisnis di kota ini," jelasnya.

Giat berharap ke depan pihaknya akan menjangkau semua lapisan masyarakat di Sulut karena melihat potensi yang ada saat ini masih cukup besar.

Berdirinya Bank Muamalat pada tahun 1992 yang sekaligus menandai lahirnya Bank Syariah di Indonesia. “Sebagaimana kita ketahui, spirit transaksi dalam ekonomi syariah adalah kerjasama, saling menguntungkan, tidak asosial, bermanfaat dan menghindari mudharat,” katanya.

Kerjasama adalah bukti keberpihakan. Meskipun Islam tidak melarang umatnya untuk bekerjasama dengan umat agama lain, tetapi kerjasama dengan sesama muslim yang didasari ukhuwah islamiyah adalah lebih utama.

"Tetapi praktek yang terjadi di Bank Muamalat sebaliknya, debitur BMI justru didominasi etnis tertentu yang beragama non muslim," jelasnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com).


latestnews

View Full Version