View Full Version
Selasa, 22 Mar 2016

Sekum DDII Jabar: Bom Bali Sudah Selesai, Kenapa Densus Harus Berlama-lama?

BANDUNG (voa-islam.com) – Detasemen Khusus (Densus) 88 kembali mendapatkan sorotan dari masyarakat, khususnya umat Islam. Pasalnya, beberapa waktu Densus 88 menangkap Siyono yang diduga teroris di depan siswa Taman Kanak-Kanak (TK).

Setelah ditangkap, kemudian Siyono diperiksa oleh Densus 88 di Polda Daerah Istemawa Yogyakarta (DIY). Namun usai melakukan pemeriksaan, Siyono dinyatakan telah wafat. Dalam keterangannya Polisi menyatakan Siyono wafat karena terkena benda tumpul karena melakukan perlawanan saat pemeriksaan.

“Kejadian (seperti –red.) Siyono ini kan sebenarnya bukan yang pertama kali, sebetulnya tidak perlu analisis tinggi lagi, dan mestinya saat ini ada kebesaran jiwa dari pemerintah khususnya dan dari Densus itu sendiri, kita semua harus evaluasi pertama yang bikin Densus itu kan kejadian Bom Bali. Kenapa Densus harus berlam-lama? Kan Bom Bali udah selesai semua. Sekarang semua pelaku Bom Bali sudah ketangkap semua,” kata Sekretaris Umum DDII Jabar Ustadz Roinul Balad, S.Pdi kepada voa-islam.com, Kamis (17/03) disela-sela acara Taaruf dan Pengukuhan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat.

Kalau negara ini dibangun atas nama dendam sampai kapan pun tidak akan pernah selesai

“Sudah aja BIN tidak usah menggunakan Densus lagi, kita juga sudah punya Menteri Pertahanan,” lanjutnya.

Menurut Ustadz Roin, kalau ini misalnya dasarnya adalah karena dendam, maka kiamat di Indonesia karena kalau karena dendam itu sudah tidak objektif lagi. Sehingga setiap ada teror yang pelakunya Islam disangkutkan dengan bom Bali.

“Kenapa saya sebutkan bom Bali? Karena Densus berdiri karena bom Bali berarti seolah semua teroris yang ada saat ini yang Islam terkait bom Bali. Buktinya setiap yang pelakunya orang Islam Densus selaku muncul,”ungkapnya.

“Tapi kalau bom GPK mana Densus tidak muncul. Bom yang kemarin yang Sarinah kan jelas Densus gak muncul. Berarti ini ada faktor seperti seolah-olah ini ada dendam. Kalau negara ini dibangun atas nama dendam sampai kapan pun tidak akan pernah selesai,” pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version