View Full Version
Senin, 17 Jun 2013

Kakek Abu Omar, Berjihad di Suriah Ingin Syahid

Damaskus, SURIAH (voa-islam.com) - Seorang kakek Abu Omar, 65 tahun, pergi berjihad ke Suriah, dan meninggalkan keluarganya, tanpa lagi mempedulikan pisiknya yang sudah lanjut, pergi berjihad ke Suriah, dan ingin mati syahid.

Abu Omar melihat kekejaman dan penindasan yang sangat luar biasa, sebagai alasan utama di balik keputusan  bergabung dengan para Pejuang Pembebasan Suriah yang memerangi pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad, ungkapnya kepada Al Arabiya, 14/6/2013.

"Sebelum kita dibantai oleh Bashar, maka sekarang kita harus bertindak menghadapi kekejaman Assad," kata Abu Omar.

"Tidak ada yang berani  membawa senjata di dalam negeri, tapi saya ada di sini dan berjuang melawan rezim Bashar al-Assad, meskipun saya sudah berumur 65 tahun, dan Saya akan berjuang sampai aku mati", tukas Omar.

Abu Omar menceritakan kisahnya, ketika  perang dimulai bagaimana toko miliknya diserbu oleh pasukan keamanan Suriah dan ia ditangkap bersama 50 orang lain, yang menurut dia, 30 dari mereka kemudian dibunuh secara keji oleh tentara Assad didepan matanya.

"Pasukan keamanan datang ketika toko saya yang terbuka, mereka membanting  saya di tanah. Satu anggota pasukan  keamanan menginjak-nginjak dengan sepatu militernya ke leher saya, dan mengatakan kepada saya, saya akan mematahkan leher kamu dengan sepatu bot ini", teriaknya.

Abu Omar mengatakan pasukan keamanan kemudian menarik tas di atas kepalanya dan bersama dengan yang lain dibawa ke bus. "Kami tidak tahu di mana kami berada", tambahnya.

Dia mengenang setelah mereka tiba ke lokasi yang dirahasiakan, dan mereka berada di tempat yang sangat kotor. Di mana "air kotor yang memiliki kotoran manusia mengambang di atasnya", kemudian mereka menendang kami dari dari belakang, tuturnya.

Abu Omar, tak lain tokoh senior, yang juga seorang mantan tentara Suriah, dan  menuduh rezim Suriah telah mejual tanah Suriah ke Israel pada bulan Oktober 1973.

Dalam perang Oktober, kedua pasukan Mesir dan Suriah dengan sangat mudah menyerah kepada tentara Israel di Semenanjung Sinai dan Dataran Tinggi Golan. Ini semua bagian dari pengkhianatan dari para pemimpin Mesir dan Suriah yang tidak melakukan perlawanan terhadap penjajah Israel dalam  perang Enam Hari tahun 1967.

Mantan tentara Suriah yang masih gagah itu, meskipun sudah nampak mulai tua, Abu Omar mengatakan pasukan Suriah merebut beberapa tanah yang didudukinya,  tetapi rezim Presiden Hafiz al-Assad, ayah Bashar, kemudian menjual 63 desa kepada Israel.

"Saya di bagian utara, kendaraan lapis baja kami mencapai Tabariya. Kami mabuk dari danau Tabariya", kenangnya. Tabariya adalah danau yang terletak antara Palestina utara dan Dataran Tinggi Golan, Suriah selatan, sekarang diduduki Zionis-Israel, dan dijual oleh Hafez al-Assad.

Abu Omar akan berjuang melawan rezim Bashar al-Assad di sisa umurnya, yang sudah mendekati ajal, dan berharap dapat mati syahid di tengah-tengah medan perang Aleppo. Semoga. mash/aby.


latestnews

View Full Version